Jakarta Review – PT Jakarta Tourisindo, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merencanakan akan merubah total konsep Grand Cempaka Resort & Convention yang terletak di Cipayung Bogor. Perubahan konsep itu dilakukan, karena manajemen baru PT Jakarta Tourisindo ingin memaksimalkan potensi yang dimilki oleh hotel yang berdiri sejak tahun 1982 tersebut.
“Di Cipayung kalau weekday, susah cari pengunjungnya. Mereka berlomba-lomba untuk perusahaan yang mau meeting dan outbond. Itu mereka semuanya seragam. Saya ingin merubah konsepnya. Karena kalau nggak berubah, kita hanya dapatnya government saja,” kata Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Emeraldo Parengkuan kepada Jakarta Review 3/10/2016.
Karena itu lanjut Emerelado, pihaknya ingin Grand Cempaka Resort & Convention berbeda dengan hotel lain yang ada di Cipayung.
“Untuk memenangkan persaingan, kita harus beda dengan hotel lain yang ada di Cipayung,” tutur Emeraldo.
Emeraldo menambahkan konsep perubahan hotel Grand Cempaka Resort & Convention kini sedang dimatangkan. Ini termasuk jumlah biaya yang diperlukan yang diperkirakan mencapai Rp60 miliar. Dananya akan kita ajukan melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Tapi yang jelas dengan perubahan konsep hotel tersebut pihaknya nantinya bisa mengambil segmen liburan (resort) family atau pendidikan anak. Mengapa, karena di hotel yang di resmikan oleh Gubernur DKI Bapak Cokropranolo tersebut akan dikemas dengan suasana pedesaan dan back to nature.
“Nantinya pengunjung akan bisa diedukasi untuk bercocok tanam, karena ada areal yang disiapkan untuk bercocok tanam sayur-mayur dan buah-buahan yang hasilnya bisa langsung dipetik untuk oleh-oleh atau bisa digodok di dapur yang sudah kami siapkan (urban kitchen),” jelasnya.
Lebih lanjut Emeraldo meyakini berbagai perubahan tersebut nantinya akan meningkatkan jumlah pengunjung yang akan datang ke Hotel yang terletak di lembah Cipayung yang mengahadap ke Gunung Pangrango dan Gunung Salak ini. Apalagi perubahan konsep hotel tersebut juga akan memungkinkan para pengunjung untuk mencoba cara membajak dan memerah sapi, sambil menikmati sensasi aliran sungai Ciliwung dengan air yang masih jernih dan bebatuan kali yang asri dan alami. Ini masih ditambah dengan pembuatan rumah pohon dan tenda-tenda. (win)