
Jakarta Review – Dalam rangka memperkuat pemasaran di segmen Kementerian dan BUMN, PT Jakarta Tourisindo melakukan Penandatanganan Perjanjinan Pengelolaan Jaringan Pemasaran dengan Hotel Indonesia Group (HIG), di Grand Cempaka, Jakarta (4/5).
Perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo, Emeraldo B. Parengkuan dan Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said. Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Emeraldo mengatakan bahwa setelah ditandatanganinya perjanjian ini, PT Jakarta Torisindo memasuki langkah baru dengan melakukan sinergi dengan HIG. Untuk tahap awal kami baru bekerjasama dibidang jaringan pemasaran. Namun seiring waktu, tidak tertutup kemungkinan kerjasama akan diperluas dibidang lainnya.
“Sebenarnya yang ditawarkan kepada kami adalah operator penuh. Tapi kita lihat saja dulu secara bertahap hasil kerjasama di bidang pemasaran ini,” ujar Emeraldo.
Emeraldo berharap dengan sinergi ini akan ada peningkatan paling tidak di pangsa pasar pemerintahan dalam hal ini Kementerian dan BUMN.
“Saya belum hitung bertapa persen, tapi kami melihat pangsa pasar dari segmen pemerintahan dan BUMN itu potensial sekali. Namun sementara ini kami belum optimal menjangkaunya,” tandasnya.
Akan halnya Emeraldo Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Iswandi Said mengatakan prinsip dalam kerjasama adalah adanya kepastian untuk memberikan keuntungan buat kedua belah pihak.
Dengan sinergi ini yang akan diperkuat terlebih dahulu adalah kerjasama di bidang jaringan pemasaran.
“Saat ini kami akan membuka jaringan-jaringan seluasnya,” tuturnya.
Yang jelas lanjut Iswandi HIG kini sudah dideklarasikan sebagai Hotel BUMN. Dan sudah ada himbauan dari Kementerian BUMN untuk menggunakan jaringan hotel HIG saat melakukan berbagai kegiatan. Nah himbauan tersebut lanjut Iswandi harus diiringi dengan perbaikan service dan kualitas.
“Kami nggak mau memaksa tapi service dan layanan produk kita nggak bagus atau belum sesuai dengan standar. Nah percepatan ini yang kami lakukan secara berbarengan. Meningkatkan dan menstadarkan service sesuai dengan kriterianya,” cetusnya.
Karena itu dalam menindaklanjuti kerjasama ini yang akan dilakukan pertama kali adalah kami bertemu dengan pihah Jaktour untuk mangaudit sistem bersama.
“Saat bergabung, maka kamu nggak mau Jaktour harus sesuai dengan standar HIG. Makanya perlu dilakukan audit. Nanti kalau memang hasilnya bagus ya silahkan sistemnya dijalankan terus dan mungkin saja kami tiru. Tapi kalau belum, ya kami berdua harus melakukan sinkronisasi,”tandasnya.
Sekedar informasi HIG merupakan jaringan hotel milik BUMN yang didirikan oleh PT HIN bersama PT Aerowisata anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Patra Jasa anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang diresmikan pada 28 September 2016 lalu. HIG saat ini memiliki 38 hotel yang terdiri dari 14 hotel milik HIN, 7 hotel milik Aerowisata, 7 Hotel milik Patrajasa, 9 hotel milik anak perusahaan PT Pegadaian (Persero) dan Hotel Manohara milik PT Taman Wisata Candi (Persero). Sementara, PT Jakarta Tourisindo merupakan BUMD Pemprov DKI yang memiliki 5 hotel yang terdiri dari Grand Cempaka Business, Grand Cempaka Resort & Convention, D’Arcici Cempaka Putih Hotel Budjet, D’arcici Sunter Hotel Budjet, D’Arcici Plumpang Hotel Budjet yang berlokasi di Jakarta dan Cipayung Puncak Bogor. (win)