Jakarta Review – Gerai Jakgrosir di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur baru saja diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Jum’at 8 September 2017 lalu. Gerai Jakgrosir di Pasar Induk Kramat Jati tersebut adalah gerai yang pertama. Rencananya PD Pasar Jaya DKI akan membangun gerai Jakgrosir di wilayah lainnya sehingga pusat perkulakan tersebut tersebar di 6 wilayah Jakarta termasuk di Kepulauan Seribu.
“Sesuai keinginan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) PD Pasar Jaya kami akan membangun gerai Jakgrosir yang selanjutnya diwilayah lain yang ada di Jakarta. Ini agar manfaat Jakgrosir dapat dirasakan secara meluas dan pedagang yang ada di 5 wilayah lainnya,” kata Direktur Utama Arif Nasrudin kepada Jakarta Review.
Arief menuturkan ditunjang dengan Jakmart dan Mini DC, Jakgrosir adalah sarana yang tepat untuk menyalurkan program pangan murah yang selama ini dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Dengan sistem yang ada didalamnya Jakgrosir hadir untuk memperbaiki distribusi channel yang dikembangkan pemerintah. Ketika pemerintah ingin menyalurkan program pangan murah kepada masyarakat, Jakgrosir dengan jaringan Jakmartnya nantinya bisa digunakan sebagai jalur sistemik yang bisa secara akuntabel menyalurkannya dengan baik. Jadi nggak perlu lagi menggunakan jaringan gerai ritel swasta seperti yang pernah dilakukan dalam program beras untuk PNS DKI,”tuturnya.
Itu makanya lanjut Arief, pihaknya terlihat serius membuka Jakgrosir dan mengembangkan jaringan Jakmart dibanyak tempat, di kantor-kantor pemerintahan milik DKI seperti kelurahan, kecamatan, walikota hingga balaikota bahkan kantor-kantor dinas dan BUMD. Dengan demikian penyaluran berbagai program pemerintah kepada masayarakat lebih mudah dilakukan di saluran distribusi yang benar.
“Mimpinya, kami ingin mengembangkan Jakmart seperti NTUC FairPrice Singapura yang digunakan oleh pemerintah Singapura untuk menyalurkan berbagai program pemerintah disana,” paparnya.
Selain itu peresmian Jakgrosir juga adalah salah satu upaya kami dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi masyarakat melalui pasar-pasar. Keberadaan Jakgrosir diharapkan menguatkan fungsi PD Pasar Jaya dalam upaya membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa.
Selama ini baru fungsi melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar saja yang kuat di PD Pasar Jaya, sementara dua fungsi lainnya yakni melakukan pembinaan terhadap pedagang dan ikut serta menstabilkan harga masih terlihat kurang.
“Orang mungkin lupa bahwa salah satu yang terpenting adalah bagaimana ikut berperan dalam menstabilkan harga. Memang ada fungsi lain dari Bulog dan lain-lain, tapi kami juga punya potensi untuk ikut berperan menciptakan stabilitas harga juga,” ujar Arif.
Arif menambahkan kehadiran pusat perkulakan bisa membantu suplai barang menjadi lebih mudah dan murah. Dengan demikian pedagang nggak direpotkan lagi dengan suplai yang naik- turun yang harganya fluktuatif.
“Selama pasar tradisional selalu kalah dengan pasar modern karena mereka lebih dapat suplai yang lebih terjamin dengan kontrak dan lain-lain,” tuturnya.
Membina Pedagang
Selain menciptakan stabilitas harga dan pasokan barang, kehadiran perkulakan lanjut Arif juga membuat pihaknya bisa membina pedagang. Selama ini diakui Arif fungsi pembinaan memang kurang dilakukan oleh PD Pasar Jaya.
Di perkulakan lanjut Arif, pedagang akan diberikan kartu identitas yang bisa digunakan untuk belanja diperkulakan sekaligus akses kredit permodalan ke Bank DKI.
“Singkatnya perkulakan akan menggenapkan fungsi kami dalam mendorong stabilisasi harga dan kelancaran distribusi barang serta membina pedagang terutama dalam hal pemberian akses kredit dan pembelian barang murah. Selain itu juga memberikan persepsi yang bagus kepada konsumen terhadap pasar tradisional,” tandasnya. (win)