
Jakarta Review – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo (Jaktour), akan memaksimalkan aset lahan milik perusahaan untuk pengembangan usaha.
Direktur Utama PT Jaktour, Emeraldo B Parengkuan mengatakan, saat ini seluruh aset lahan masih berstatus hak pakai atas nama pemerintah provinsi (pemprov) sehingga belum dapat dimaksimalkan untuk pengembangan usaha.
Menurut Emeraldo, aset lahan milik perusahaannya yang sudah terdata ada di empat lokasi, yakni di Jl TB Simatupang (sekitar 18 ribu meter persegi), Pelabuhan Ratu ( sekitar 44 ribu meter persegi), lahan eks KPUD di Cempaka Putih (sekitar 2.000 meter persegi) dan lahan di Rawasari (sekitar 2.500 meter persegi).
“Saat ini statusnya hak pakai atas nama pemprov tapi PBB nya kami yang bayar. Mau kita tingkatkan agar bisa jadi lahan komersial. Kan sayang punya banyak lahan tapi nggak dioptimalkan,” ujarnya, Rabu (31/5).
Lahan-lahan tersebut lanjut Aldo merupakan bagian dari penyertaan modal pemerintah dalam pembentukan perusahaan. Namun, selama ini belum dimaksimalkan sehingga berpotensi diserobot oknum tidak bertanggung jawab.
“Seperti yang di Rawasari itu sisa separuhnya saja dari awal penyerahan. Bertahap akan kita tingkatkan,” tuturnya.
Sinergi BUMD
Khusus pengembangan lahan di TB Simatupang ini akan menjadi prioritas. Pasalnya selain luas, lahan tersebut berada di lokasi yang strategis.
“Saya sudah bicara dengan direktur utama PT Jakpro untuk menjajaki kerjasama. Bentuknya bisa joint venture atau apapaun. Kebetulan mereka ada dana dan kita punya lahan. Prosesnya dalam tahap pengkajan mau dibangun apa. Kalau kita sudah punya pengkajian dan sudah kita paparkan kepada mereka. Sementara Jakpro masih mengkaji. Nanti kita padukan,” tandasnya. (win)