BUMDKORPORAT

PT Food Station Terima Kunjungan DPRD Banten

Jajaran Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya menerima kunjungan Komisi II DPRD Banten , 21 Febuari 2017. (Food Station)
Jajaran Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya menerima kunjungan Komisi II DPRD Banten , 21 Febuari 2017. (Food Station)

Jakarta Review – DPRD Provinsi Banten melalui Komisi II yang menangani bidang perekenomian melakukan kunjungan kerja ke PT Food Station Tjipinang Jaya pada 21 Februari 2017.

Rombongan yang dipimpin Asep Hidayat ini diterima langsung jajaran Direksi PT Food Station, antara lain Direktur Utama Arief Prasetyo Adi, Direktur Keuangan dan Umum Thomas Hadinata, dan Direktur Operasional Frans M. Tambunan.

Dalam sambutannya, Asep menjelaskan maksud kunjungannya, yakni dalam rangka melakukan studi banding sekaligus melihat pengelolaan Pasar Induk Beras Cipinang yang dikelola oleh PT Food Station.

“DKI Jakarta adalah barometer. Untuk itu kami ingin melihat sekaligus belajar mengenai pengelolaan pasar sekaligus mekanisme distribusi beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC),” katanya.

Asep menambahkan, pihaknya juga ingin belajar bagaimana pengelolaan beras dengan baik, menjaga stabilitas harga, untuk selanjutnya bisa diterapkan di Banten. Banten baru akan membuat konsep, payung hukum, maupun sarana dan prasarananya.

Menanggapi hal tersebut Arief Prasetyo Adi menegaskan, PT Food Station mengemban misi sosial sekaligus komersial dalam rangka berkontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di DKI Jakarta.

Dari sisi sosial, ujarnya, PT Food Station secara berkala menggelar Operasi Pasar (OP) atau program Pasar Murah guna menjaga stabilitas harga beras dan menekan inflasi daerah.

Volume beras yang masuk dan keluar di PIBC, kata Arief, berkisar 3.000 ton per harinya, dengan perputaran uang sebanyak Rp 50 M. Guna menjaga keamanan pangan, kata Arief, setidaknya PIBC harus menyimpan stok minimal 25 ribu ton.

“Sebagai BUMD pangan sekaligus buffer stock di DKI Jakarta, kami juga sudah memasuki pasar modern dengan memperdagangkan beras merek FS yang kami produksi sendiri,” katanya.

PT Food Station, ujar Arief, juga mengelola Sistem Resi Gudang (SRG) sekaligus menjadi stand by buyer. Dengan begitu, katanya, pihaknya mampu menjaga inflasi sekaligus stabilitas harga, pasokan, maupun stok beras di DKI Jakarta.(win/food station)

Related Articles

Back to top button