Jakarta Review – Untuk memastikan harga dan persedian beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), ditemani oleh sejumlah pihak terkait, Selasa (30/8/2016), Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Dalam kunjungan tersebut, jajaran Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya lengkap mendampingi sang menteri. Jajaran direksi tersebut antara lain Direktur Utama Arief Prasetyo Adi, Direktur Keuangan dan Umum Thomas Hadinata, dan Direktur Operasional Frans M. Tambunan. Selain itu pada saat yang sama hadir pula Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma dan Direktur Direktur Operasi Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh.
“Ingin cek harga beras. Sekarang beras lagi melimpah, berapa pedagang di sini jual, berapa harga mereka beli di penggilingan,” ujar Amran sambil menyambangi sejumlah toko dan berbincang dengan para pedagang.
Dari hasil pantauan tersebut, Amran memastikan harga beras cenderung stabil di harga kisaran Rp 7.000/kg. ini bisa terjadi karena kondisi beras melimpah.
“Beras di petani saat ini lagi surplus. Aman, tak perlu khawatir. Tapi yang ini jadi catatan kita, kalau di sini harganya Rp 7.000/kg, bagaimana harganya di petani? Pasti lebih rendah bukan? Ini yang harus kita evaluasi,” jelas Amran.
Amran menambahkan hingga kini stok beras nasional 2,1 juta ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sembilan bukan ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi memastikan persediaan beras maupun stabilitas harga beras di PIBC aman dan stabil.
Harga beras IR 64 ada di kisaran Rp 7.400. sementara stok beras sekitar 43 ribu ton, kata Arief.
Arief menjelaskan, stabilnya pasokan maupun harga beras ini tak lepas dari sinergi antarlembaga pemerintah, seperti Kementerian Pertanian, Bulog, Kementerian Perdagangan, dan PT Food Station sendiri. (win)