CSRKORPORAT

Gandeng Yayasan Onkologi Indonesia, Prudential Donasikan Mesin Apheresis ke RSCM

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch berbincang-bincang dengan Perwakilan dari YOAI dan RSCM (istimewa)
Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch berbincang-bincang dengan Perwakilan dari YOAI dan RSCM (istimewa)

Jakarta Review – Prudential Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) memberikan bantuan mesin apheresis kepada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Mesin Apheresis merupakan mesin penunjang penyembuhan berbagai jenis kanker. Donasi mesin Apheresis untuk anak-anak ini merupakan yang ke-empat kalinya dilakukan oleh Prudential Indonesia melalui kerja samanya dengan YOAI. Sebelumnya ada tiga rumah sakit lagi yang mendapat donasi serupa dari Prudential yakni RS Kanker Dharmais, Jakarta, RS Sardjito, Yogyakarta, dan RS Sanglah, Denpasar.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch, mengatakan, Prudential Indonesia akan berkomitmen untuk menanggulangi penyakit kanker khususnya anak-anak di Indonesia. Melalui kerjasama dengan YOAI sejak 14 tahun silam, tercatat Prudential telah membantu lebih dari 1.100 anak penderita kanker. Bantuan tersebut diberikan dalam konteks menjalankan program tanggung jawab sosial masyarakat.

Untuk memberikan dampak yang maksimal lanjut Jens, fokus kontribusi program tanggung jawab sosial Prudential Indonesia selama ini adalah pada kesehatan, pendidikan, dan kesiapan penanggulangan bencana. Adapun dalam program ini, mesin apheresis yang diberikan kepada pihak RSCM ditargetkan mampu memberikan pelayanan kepada anak-anak penderita kanker, khususnya leukemia.

Semoga bantuan ini dapat mengjangkau lebih banyak lagi penderita kanker, tuturnya.

Jens menambahkan, sejak berdiri 21 tahun yang lalu, Prudential Indonesia ada banyak program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan. Dan sekedar informasi, sejak tahun 2014, program-program tanggung jawab sosial Prudential Indonesia telah berhasil menyentuh lebih dari sejuta jiwa.

Sekertaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Agus Hadian Rahim, mengatakan, penanganan kanker di Indonesia memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Pasalnya, penanganan kanker membutuhkan perlakuan khusus bagi pasien-pasien yang ditangani.

Pemerintah menargetkan 14 rumah sakit nasional yang akan menjadi rujukan bagi penderita kanker. Dengan adanya bantuan seperti ini, pihak swasta dapat berperan aktif dalam penanggulangan kanker di Indonesia, jelas Agus.

Mesin ini dapat membantu penanganan pasien kanker sebelum dilakukannya kemoterapi. Juga, mampu mempersingkat masa rawat pasien. Dengan adanya alat ini, tim RSCM berharap dapat meringankan biaya perawatan pasien yang akan lebih efisien dengan waktu penangangan yang lebih cepat. (win)

Related Articles

Back to top button