Jakarta Review – Memasuki tahun 2017, manajemen Grand Cempaka Bisnis Hotel terus melakukan berbagai pembenahan. Pembenahan dilakukan untuk memenangkan persaingan merebut hati pelanggan agar tetap memilih Grand Cempaka Bisnis Hotel sebagai pilihan akomodasi.
“Kami sadar untuk memenangkan hati pelanggan, kami harus terus melakukan berbagai pembenahan, baik itu menyangkut fisik bangunan hotel ataupun pelayanan (services),” ujar Muklis Febrianto Sales Marketing Manager Grand Cempaka Bisnis Hotel kepada Jakarta Review.
Untuk pembenahan fisik lanjut Muklis dimulai dengan merenovasi 30 kamar. Dana yang dialokasikan sebesar Rp 1 miliar. Renovasinya sudah berjalan sejak tanggal 5 Januari 2017 dan diharapkan akan tuntas pada bulan April mendatang.
“Sebenarnya renovasinya sudah kita rencanakan sejak akhir kuartal ketiga tahun lalu. Harapannya agar bisa dinikmati saat malam tahun baru. Namun karena ada kendala teknis renovasinya baru bisa dilakukan sekarang usai acara tahun baruan,” tutur Muklis.
Muklis berharap renovasi tersebut bisa selesai sesuai jadwal. Ini agar bisa segera dinikmati oleh pelanggan.
“Kami yakin suasana kamar yang nyaman paska renovasi dipadu dengan pelayanan (service) pelanggan yang menginap di Grand Cempaka Bisnis Hotel akan puas. Kalau sudah begitu, ini akan memudahkan kami untuk meningkatkan target penjualan seperti yang dibebankan oleh direksi,” cetusnya.
Makin Optimis
Sekedar informasi, Muklis adalah ketua panitia acara malam tahun baru di Grand Cempaka Bisnis Hotel yang lalu. Acara yang mengambil tema memori night tersebut berjalan sukses. Jumlah tamu yang hadir baik yang menginap atau sekedar menikmati acara melebihi target yang telah ditetapkan.
“Tingkat okupansi pas acara malam tahun baruan tembus hingga 80 persen. Dari 230 kamar terisi 192 kamar yang terisi,” jelasnya.
Sekedar perbandingan di tahun 2015 lalu, hanya 100 kamar yang terisi pas acara malam tahun baruan. Ini artinya tingkat okupansinya hanya 45 persen. Pencapaian tahun ini sangat luar biasa, pasalnya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, baru kali ini tingkat okupansi bisa tembus 80 persen dengan pendapatan senilai Rp 232 juta di acara malam tahun baruan.
“Keberhasilan acara malam tahun baruan dan pencapaian positif lainnya dipenghujung tahun menambah keyakinan kami untuk bisa meraih hasil positif di tahun ayam api ini. Tidak ada yang mustahil dicapai dengan kekompakan dan strategi pemasaran yang tepat,” tandasnya. (win)