Jakarta Review – Ingin berlari lebih kencang, manajemen baru PT Jakarta Tourisindo merencanakan akan memaksimalkan sejumlah asetnya yang selama ini belum dioptimalkan. Selama ini asset tersebut dibiarkan begitu saja tanpa diolah, akhirnya asset tersebut tidak bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Adapun sejumlah asset yang akan dioptimalkan tersebut, antara lain yang berada di dekat Hotel C-One Cempaka Putih. Di lahan seluas 4000 meter persegi tersebut akan kita bangun service apartemen.
“Kalau digabungkan dengan Hotel COne Cempaka Putih yang kebetulan bergandengan, maka luas arealnya menjadi 9000 meter persegi,” ujar Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Emeraldo Parengkuan kepada Jakarta Review 3/10/2016.
Lokasi lainnya berada di Jalan TB. Simatupang. Di lokasi nan luas dan strategis karena bersebelahan dengan Kampus Prasetya Mulya tersebut rencananya akan dibangun hotel dan perkantoran.
“Kebetulan PT. MRT lagi butuh kantor. Karena itu segera kita ajukan kerjasama dengan mereka,” terang Emeraldo.
Selain itu manajemen juga akan membangun ruang serbaguna di ARCICI Country Club, merubah konsep Grand Cempaka Resort & Convention Cipayung dan renovasi 2 lantai di Hotel Grand Cempakaserta pembangunan sejumlah resort di Kepulauan Seribu sebagaimana amanat Gubernur.
Sejumlah renovasi dan pembangunan tersebut membutuhkan dana yang besar, yakni senilai Rp400 miliar. Semuanya kita ajukan melalui mekanisme Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).
“Kita sadar nggak bisa mengharapkan dapat dari PMP saja. Karena itu kita juga mengajukan langkah kerjasama dengan BUMD lain, seperti Bank DKI, Jakpro, MRT. Jadi jaga-jaga kalau PMP nya nggak sesuai. Sekarang tinggal saya matangkan saja konsepnya,” tandasnya.
Singkatnya lanjut Aldo sejumlah perubahan dan pembangunan tersebut dilakukan untuk menangkap peluang pasar. Ini agar perseroan bisa berlari lebih kencang dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya. (win)