Jakarta Review – Dalam upaya mengendalikan harga daging sapi di bulan Ramadhan, Pemprov DKI Jakarta mendatangkan ribuan ekor sapi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, pemerintah juga mengimpor daging beku dari Australia dan New Zealand.
Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono menyatakan pihaknya melakukan berbagai antisipasi menghadapi lonjakan harga yang biasa terjadi di bulan puasa.
“Kami akan mendatangkan ribuan ekor sapi dari peternakan di Kupang, NTT,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/3).
Hewan ternak tersebut akan dipotong secara bertahap dan dagingnya didistribusikan ke seluruh pasar tradisional, termasuk program daging murah bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Untuk dikethui, , Pemprov DKI Jakarta telah memerintahkan salah satu BUMD-nya yakni PD Dharma Jaya, untuk mendatangkan ribuan ekor sapi dari Kupang, NTT.
Sebelumnya, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumawati mengatakan, pihaknya telah mendatangkan sebanyak 250 ekor sapi.
“Untuk seterusnya kami akan mendistribusikan sapi dari Kupang untuk mengendalikan harga daging sapi,” papar Marina.
Secara total di sepanjang tahun 2017, lanjut Marina, pihaknya mendatangkan sekitar 5 ribu ekor sapi. Distribusi sapi ini secara garis besar dibagi dalam dua kelompok besar yakni bulan suci Ramadhan/Lebaran dan Liburan Natal dan tahun baru.
“Karena pada kedua momen itu biasanya dijadikan ajang spekulan untuk memainkan harga sehingga daging sapi bisa tembus sampai Rp 180 ribu/kg,” paparnya.
Pada hari biasa, harga daging sapi sekitar Rp 100 ribu, namun pada hari besar melonjak hampir dua kali lipat. Untuk membantu warga miskis agar tidak terdampak oleh kenaikan harga tersebut, maka pihaknya akan terus mendatangkan hewan ternak dalam jumlah cukup besar.
“Nanti distribusinya meilbatkan PD Pasar Jaya,” jelas Marina.
Sumber : Poskota
