CSRKORPORAT

Kejar Target Universal Acces, AMPL Gelar Forum Inspirasi Air Untuk Semua

Radius Usman  perwakilan lembaga keuangan, Ali Fikri  perwakilan media, Ibu Meida Octarina perwakilan pemerintah, Ibu Leila Djafar Vice President General Secretary Danone Indonesia (perwakilan swasta) dan Rahmat Hidayad perwakilan LSM pada saat Deklarasi komitmen Air Untuk Semua dalam acara Forum Inspirasi yang diadakan pada tanggal 26 Oktober 2016 di XXI Epicentrum, Epicentrum Walk. (Istimewa)
Radius Usman perwakilan lembaga keuangan, Ali Fikri perwakilan media, Ibu Meida Octarina perwakilan pemerintah, Ibu Leila Djafar Vice President General Secretary Danone Indonesia (perwakilan swasta) dan Rahmat Hidayad perwakilan LSM pada saat Deklarasi komitmen Air Untuk Semua dalam acara Forum Inspirasi yang diadakan pada tanggal 26 Oktober 2016 di XXI Epicentrum, Epicentrum Walk. (Istimewa)

Jakarta Review – Jejaring Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) menggelar Forum Inspirasi Air Untuk Semua di Epicentrum Walk Jakarta. Adapun tema yang diangkat adalah berbagai terobosan dan alterntif cara untuk mengejar sisa capaian target 30% akses air minum (Universal Access) untuk Indonesia pada 2019. Skema pembiayaan kredit mikro dan pelibatan dunia bisnis menjadi salah satu pesan kunci dalam forum ini.

Kegiatan ini menghadirkan inspirator-inspirator yang terlibat langsung dalam pencapaian target Universal Access tersebut, seperti Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pengembangan Regional, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, Penggiat serta ketua pertama jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Nasional, Dr. Ir. Oswar Mungkasa, Ketua LSM Yayasan Masyarakat Peduli-Nusa Tenggara Barat (NTB), Ellena Rachmawati, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Direktur Umum PD BPR BKK Purwodadi Kabupaten Grobogan, Koesnanto SH serta Ketua KSM Tirto Makmur, Desa Dorolegi, Kabupaten Grogokan, Kholil.

Beberapa sesi dan inspirator dalam forum berbagi pembelajaran, pengetahuan serta pengalaman (sharing session) ditampilkan secara menarik. Diawali dengan sesi pembuka, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto mengatakan bahwa cakupan air minum nasional sampai tahun 2015 sebesar 70,97%. Ini memang melebihi target MDGs Indonesia yaitu 68,86%. Namun, Pemerintah masih perlu meningkatkan pencapaiannya untuk mengejar target di daerah pedesaan, ujarnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Pemerintahan Jokowi mentargetkan pada tahun 2019 sudah mencapai 100%.

Berarti kita harus bekerja keras untuk merealisasi gap akses eksisting dan target, kira-kira sekitar sebesar 30-an %. Hal ini berarti rata-rata per tahun harus ada kenaikan sebesar 6 %, tambah Arifin.

Lebih lanjut, Arifin memaparkan bahwa untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan dana sebesar 274,8 triliun rupiah. Beliau menegaskan, APBN nampaknya maksimal hanya menyediakan 30 % dari kebutuhan dana yang dibutuhkan. Sehingga peran serta dan kontribusi semua elemen pembangunan sangat diharapkan. Berbagai upaya, termasuk terobosan akses kredit mikro kepada warga guna mendapatkan akses air minum, tentu dapat dijadikan alternatif pendanaan.

Menurutnya skema pembiayaan alternatif tampaknya dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dan penggiat penyediaan akses air minum maupun sanitasi. Ini seperti yang telah dilakukan oleh PD BPR BKK Purwodadi Kabupaten Grobogan dengan kredit mikro dalam program BKK Air.

Koesnanto SH selaku Direktur Umum PD BPR BKK Purwodadi menuturkan, BPR BKK Purwodadi menetapkan target sebanyak 12.000 masyarakat mendapatkan fasilitas kredit pembuatan jamban sehat, sanitasi sehat dan air minum melalui skema Kredit BKK Air, dimana target ini diusahakan tercapai dalam jangka waktu 3 tahun.

Hingga September 2016, pencapaian Kredit BKK Air adalah 8.649 jiwa penerima pemanfaat dari 2.355 nasabah dengan Total Realisasi Pinjaman sebesar Rp. 3.238.000.000, katanya bangga.

Selain pembiayaan kredit mikro oleh PD BPR Purwodadi Kabupaten Grobogan, dari pihak swasta, AQUA sebagai pelopor Air Minum Kemasan juga meluncurkan kembali program AQUA Satu untuk Sepuluh yang bekerjasama dengan mitra AMPL untuk mengembangkan alternatif pembiayaan kredit mikro untuk peningkatan akses air bersih dan sanitasi.

Leila Djafaar, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung program pemerintah mewujudkan target Universal Access 2019. Sejak tahun 2007, AQUA telah melakukan berbagai inisiatif untuk peningkatan akses air bersih masyarakat di sekitar wilayah operasional dan di berbagai wilayah yang membutuhkan. Kami juga melibatkan konsumen untuk ambil peranan dalam tujuan baik ini melalui program AQUA Satu untuk Sepuluh pada tahun 2007, 2009, dan di akhir tahun 2016 kami luncurkan kembali.

Dalam pelaksanaan program Satu untuk Sepuluh 2016 lanjutnya, juga akan diterapkan dengan skema pembiayaan kredit mikro.

Kami berharap dengan skema ini, program peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang dilakukan akan memiliki dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, tuturnya.

Menurutnya melalui program Satu untuk Sepuluh, konsumen dapat berkontribusi dengan cara yang mudah, dimana setiap 1 liter AQUA berlabel khusus yang dikonsumsi, maka AQUA akan menyediakan 10 liter air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan. (fh)

Back to top button