Jakarta Review – Rombongan Pemerintah Provinsi DKI antara lain Kepala Biro Perekonomian Ibu Sri Haryati, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Bapak Darjamuni, Badan Pembinaan (BP) BUMD Bapak Yurianto, Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi, Kepala Kantor BI Perwakilan Jakarta Doni P Joewono beserta perwakilan anggota DPRD dari komisi B dan C, Jumat 17/3/2017 lalu berkunjung ke Brebes, Jawa Tengah untuk meninjau cara kerja mesin (CAS) control atmosphere system yang akan digunakan untuk menyimpan bawang dan cabai dalam jangka waktu yang lama namun tetap terjaga kualitasnya.
Di Brebes, rombongan Pemprov DKI yang berjumlah 20 orang tersebut diterima langsung oleh Bupati Brebes Idza Priyanti, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah serta TPID setempat.
“Jumat pekan lalu kami berkunjung ke Brebes untuk melihat langsung cara kerja mesin (CAS) control atmosphere system,” ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Arief menambahkan informasi yang kami terima, mesin produksi PT Pura bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi tersebut sudah diujicobakan di beberapa kelompok tani yang ada di Brebes yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Hasilnya mesin yang menggunakan tekonologi sederhana buatan lokal ini bisa membuat bawang merah tidak rusak meskipun sudah disimpan selama 6 bulan.
Setelah meninjau kelompok tani setempat yang telah menggunakan mesin CAS, akhirnya kami memutuskan untuk mengajukan penawaran kepada PT Pura Barutama Kudus untuk membeli 2 unit mesin tersebut.
“Harganya dibuka Rp10 miliar per unitnya. Saat ini posisinya kami sedang dalam tahap negosiasi dengan mereka untuk membeli 2 unit mesin yang masing-masing berkapasitas 40 ton tersebut,” jelasnya.
Kejar Momentum Ramadhan dan Lebaran
Dua unit mesin tersebut lanjut Arief akan ditempatkan di Pasar Induk Kramat Jati sebagai pilot project. Dengan adanya mesin ini, Arief berharap dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan seperti bawang dan cabai di sepanjang tahun 2017. Apalagi menjelang Ramdhan dan Lebaran tersebut harga komoditi cabai dan bawang biasanya meroket.
Sekedar informasi kebutuhan cabai di Jakarta sebulan 120 ton per hari, sementara bawang angkanya lebih besar lagi. Nah mesin ini bisa membantu dalam manajemen stok. Ketika kita bisa memiliki stok sebesar 10-20 persennya, maka diyakini harga kedua komoditi tersebut bisa terjaga.
“Disaat momen harga meroket tersebut, nantinya komoditas yang sudah disimpan di mesin CAS tersebut akan segera dikeluarkan untuk menstabilkan harga,” pungkasnya. (win)