Ahok Berikan Tunjangan Bagi Anggota TNI-Polri
Jakarta Review – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana akan memberikan uang saku, uang makan, dan tiket Bus Transjakarta gratis kepada personel TNI-Polri asalkan berseragam dan mempunyai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank DKI.
Dan untuk kebijakan tambahan dana operasional sendiri, Ahok akan memberikan tunjangan bagi anggota TNI-Polri sebesar Rp250 ribu untuk uang saku, dan Rp48 ribu untuk uang makan.
Menanggapi hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menegaskan pemberian terhadap TNI-Polri tidak bersifat mengikat. Artinya, jika dia ada masalah atau melakukan pelanggaran hukum, polisi tetap harus memprosesnya.
“Walaupun Ahok (sapaan akrab Basuki) membantu TNI dan Polri hal itu tidak mengikat. ‘Servis’ yang diberikan oleh orang nomor satu di Jakarta itu, merupakan bentuk bantuan kepala daerah terhadap institusi keamanan negara,” ujar Neta.
“IPW berharap bantuan itu tidak membuat TNI Polri rikuh terhadap Ahok, agar tidak menjadi masalah semua bantuannya,” sambungnya.
Namun lain halnya dengan Pengamat Politik The Sun Institute, Andrianto mengatakan, Ahok itu sedang memainkanpolitic securealias ‘politik main aman’.
“Ahok sedang mainkanpolitic secure. Dia (Ahok-red) tahu posisinya sedang kritis, karena publik makin menyadari Ahok ternyata hanya blaufing media,” tukas Andrianto, di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Dalam hal pemberian uang saku dan makan, lanjut Andrianto, tidak dibenarkan. Karena TNI dan Polri sudah dijamin oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Mereka (TNI dan Polri-red) kan sudah dijamin oleh APBN. Ahok harus perjelas. Jangan justru kontraproduktif buat TNI dan Polri-nya,” tegas Ketua Presidium Pergerakan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) itu.(Tika)