Ahok Curiga Anak Buahnya Bersekutu Dengan DPRD
Jakrev.com – Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaruh curiga pada anak buahnya di SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lantaran masih saja terjadi tunggakan pembayaran listrik dan telatnya menggaji Pegawai Harian Lepas (PHL).
Menurutnya, ini merupakan salah satu permainan SKPD yang bersekutu dengan DPRD untuk menjatuhkan dirinya sebagai Gubernur. Padahal kata Ahok sapaan akrab Gubernur, meski APBD DKI telat disahkan dirinya sudah mengantisipasi untuk masing-masing unit mengajukan dana mendahului pada November tahun lalu.
“Ini tuh supaya suaranya sama, gara-gara Ahok arogan tidak mau kompromi dengan DPRD, tidak bisa berkomunikasi akibatnya banya orang gajian menderita, listrik habis, semua terbengkalai,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Pada November tahun lalu, dikatakan Ahok, dirinya pun telah memerintahkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono untuk mengambil dana mendahului untuk diteruskan kepada unit kerja.
Lalu, kecurigaan Ahok semakin memuncak ketika mengetahui unit kerja tidak membayarkan gaji dan rekening di banyak kantor pelayanan masyarakat.
“Saya curiga ini, makanya saya mau kumpulkan Lurah, Camat. Saya curiga mereka sengaja supaya apa? Supaya neken saya. Misalnya coba, bertahun-tahun sama DPRD kalau kita enggak ribut terlambat bayar listrik emangnya belum pernah?,” terangnya.
Kepala BPKAD Heru Budi Hartono menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunggak pembayaran listrik bagi 158 gedung kantor seperti kelurahan, kecamatan, dan kantor dinas serta sekolah selama tiga bulan dari Januari-Maret 2015. Hal ini diakibatkan oleh keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015.
Dengan tunggakan itu alhasil Pemprov DKI menunggak pembayaran mencapai Rp134 miliar. (Okki Akbar/nap)