Atasi Persoalan Sampah, Pemkot Jakut Dorong Penerapan Konsep 3R
Jakarta Review – Sampah menjadi masalah yang cukup pelik bagi Pemerintah Kota Administratif Jakarta Utara (Jakut) selain banjir dan infrastruktur jalan. Ini terkait jumlah penduduk Jakut yang besar yakni 1,9 juta jiwa (terbesar dibandingkan penduduk di kotamadya lain di Jakarta).
Jumlah penduduk sebesar itu tentu setiap harinya memproduksi jumlah sampah yang besar pula jumlahnya, ujar Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi kepada Jakarta Review.
Menurutnya penanganan sampah memang nggak sederhana. Pasalnya setiap orang setiap harinya pasti memproduksi sampah. Karena itu diperlukan pola penanganan sampah yang cerdas dan melibatkan seluruh potensi masyarakat dengan menjalankan pola penanganan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pengurangan sampah dengan metode 3R lanjut Rustam berbasis masyarakat dan lebih menekankan kepada cara pengurangan sampah yang dibuang oleh individu, rumah, atau kawasan seperti RT ataupun RW. Kalau nggak gitu pola pengelolaan sampahnya akan berlangsung seperti sekerang ini.
Pola penanganan sampah yang sekarang ini banyak dilakukan sangat tradisional sekali. Selama ini sampah hanya dikumpulkan diangkut lalu dibuang. Zaman kakek saya juga sudah gitu. Karena itu mau nggak mau pola 3R harus diterapkan untuk mengurangi sampah dari tempat asalnya, terangnya.
Nah untuk menopang penerapan 3R tersebut, pihaknya kini mencanangkan akan membangun lebih banyak bank sampah. Saat ini di Jakut ada 24 buah bank sampah yang tersebar di sejumlah tempat mulai dari sekolah, RT dan RW.
Untuk mendukung program pemilahan sampah, kita akan membuat lebih banyak bank sampah lagi. Setelah itu masyarakat setempat bisa menggunakannya, tandasnya.
Sekedar informasi di Jakarta saban tahun menghabiskan dana senilai Rp1 triliun dana dari APBD yang dikhusukan untuk penanganan sampah. Dana sebesar itu digunakan untuk kebutuhan membayar SDM, operasional kendaraan, sewa bandar gebang, THR dan seterusnya.
Nah kalau seandainya sampahnya jauh berkurang karena sebelumnya sudah dilakukan pemilahan dengan menerapkan pola 3R, maka kita nggak perlu lagi buang uang sebanyak itu. Dengan demikian, uangnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan penting lainnya seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lain-lain,pungkasnya. (win)