Stok Beras Aman, Mentan dan Mendag Puji Kinerja DKI

Jakarta Review – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman memuji langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang berhasil menjaga stok beras di Jakarta tetap aman. Bahkan stoknya sudah berada di batas aman.
“Kami berterima kasih kepada DKI yang berhasil jaga keamanan stok pangan. Kami mewakili petani Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur DKI, yang berhasil membantu kestabilan dan keamanan pangan di Ibu Kota,” kata Amran dalam acara Peluncuran Operasi Beras di DKI Jakarta yang digelar di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (10/10) lalu seperti dikutip beritasatu.com.
Bahkan, saat ini, Indonesia tengah mengalami deflasi bahan makanan sebesar 0,35 persen. Biasanya, saat terjadi deflasi, para petani pasti akan menjerit. Namun, sekarang ini, para petani tidak menjerit karena mereka tetap mendapatkan harga yang pantas untuk hasil panen mereka.
“Ini luar biasa, kita berhasil memotong rantai pasokan bahan pangan yang ada. Sehingga mereka tetap terjaga kesejahteraan. Makanya, mereka tidak menjerit lagi. Sekali lagi, aku berterima kasih kepada Pak Arief (Dirut PT Food Tjipinang Station). Aku bangga sama Bapak,” ucapnya.
Sementara itu, Enggartiasto Lukita mengatakan Kota Jakarta menjadi ukuran dan PT Food Tjipinang Station menjadi barometer bagi ketahanan pangan. Karena itu, ketersediaan pangan di Jakarta harus dipastikan terus ada, tak boleh kekurangan.
Selain itu, harus menjaga kestabilan harga, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia pun berterima kasih Pemprov DKI, melalui BUMDnya, PT Food Tjipinang Station telah menerapkan HET untuk beras.
“HET perlu karena ditetapkan untuk menajga daya beli masyarakat. Kalau tidak ada HET, maka nilai beras akan dijadikan harga spekulasi. Yang terjadi inflasi meningkat, dan daya beli masyarakat masyarakat menurun,” kata Enggartiasto.
Ia pun gembira mendenga, stok beras di Pasar Induk Cipinang sudah berada diatas batas aman. Ia mengingatkan, para pedagang jangan bermain-main dalam menjual beras. Bila ada yang bermain menjadi spekulan atau mafia, maka ia tak segan-segan mencoret izin usahanya.
“Jangan bermain-main dengan kebijakan pemerintah. Yang bermain, jangan pernah bermimpi dapat berdagang lagi. Karena kami akan coret izin usahanya. Kami juga akan laporkan ke bareskrim,” tegasnya.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan fokus Pemprov DKI adalah mengamankan stok pangan, mengendalikan harga pangan dan menjamin stok pangan di Jakarta tetap terkendali.
“Dengan begitu, kita bisa mengendalikan inflasi. Terbukti saat Lebaran kemarin, inflasi Jakarta merupakan inflasi terendah di sepanjang sejarah,” kata Djarot.
Direktur Utama PT Food Tjipinang Station, Arief Prasetyo mengatakan saat ini stok beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 53 ribu ton. Artinya, angka ini berada di atas batas aman yaitu 30 ribu ton.
“Memang beras medium sedikit berkurang. Tetapi Pak Gubernur sudah mengajukan penambahan ke Menteri Perdagangan. Untuk itu dilakukan Operasi Pasar dengan menggunakan beras cadangan pemerintah. Dan pedagang harus menggunakan HET. Kalau tidak, sanksinya kita keluarkan dari pasar ini,” tegasnya. (win)