BUMN dan Pengembang Profesional Seharusnya Dilibatkan Dalam Pengembangan Kawasan Kemayoran
Jakarta Review – Dua gedung di wilayah Kemayoran, pada 18/10/2016 lalu mendapat Surat Peringatan ke 2 (SP2) dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Sementara satu gedung lagi sudah mendapat surat peringatan lebih dulu pada 28 Juni 2016. Ketiga bangunan tersebut diberi SP2 karena hingga saat ini belum memenuhi Standarisasi Pemadam Kebakaran sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Perda 08 tahun 2008 tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Dalam beleid tersebut dijelaskan seluruh gedung yang ada di wilayah DKI Jakarta baik itu Apartemen, Hotel dan gedung lainnya harus memenuhi standarisasi pemadam kebakaran.
Adapun ketiga gedung tersebut adalah Apartemen Puri Kemayoran, Kondominium Taman Kemayoran dan Rusun Kemayoran 3. Ketiga gedung tersebut berada di Kemayoran. Sebuah kawasan yang berada dalam pengelolaan Pusat Pengelola Kawasan Kemayoran (P2KK), badan yang mewakili Kementerian Sekretariat Negara dalam mengelola Kawasan Bekas Bandar Udara Kemayoran.
Menanggapi adanya gedung di kawasan Kemayoran yang terkena SP 2 tersebut, Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan hal tersebut karena adanya unsur kelalaian dari pihak pengelola terhadap bangunan yang ada di Kemayoran. Namun hal tersebut biasanya juga diakibatkan oleh keterbatasan anggaran pengelola.
“Ini akibat Kemayoran dikelola oleh pemerintah (Sekneg), sehingga kurang professional. Seandainya menggandeng pihak swasta yang professional, saya yakin perkembangan Kawasan Kemayoran akan lebih pesat lagi. Ini karena lokasinya yang starategis dan memiliki asset potensial yang masih bisa dikembangkan,” tuturnya kepada Jakarta Review.
Mestinya lanjut Yoga, sesuai dengan RDTR DKI 2030, Pemerintah Pusat melibatkan BUMN dan pengembang professional untuk mengembangkan Kawasan Kemayoran. Sekali lagi, khususnya Kawasan Kemayoran, sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari. Lebih dari itu, kemudahan perijinan dan proses desain akan mempercepat pengembang kemayoran menjadi kawasan berskala Internasional.
“Jika direncanakan dengan matang dan professional, akan banyak investor dalam dan luar negeri yang akan bergabung. Apalagi kalau Kemayoran diarahkan menjadi kota baru ditengah kota yang futuristic dan ramah lingkungan berskala dunia, maka dia akan menjadi ikon baru tidak hanya di Indonesia tetapi juga tingkat dunia,” tandasnya. (win)