DKI Gandeng TNI-Polri Perangi Prostitusi di Apartemen dan Rusun
Jakarta Review – Wakil Gubernur Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menilai maraknya prostitusi terselubung di apartemen dan rumah susun di Jakarta lantaran lemahnya pengawasan yang dilakukan pengelola.
Karena itu, dikatakan Djarot, DKI kedepannya akan menggalakan pendataan tehadap penghuni. Namun dalam hal ini Wagub meminta agar pengelola kooperatif dengan Pemprov DKI. Sebab selama ini petugas kerap kesulitan melakukan pengawasan dan pendataan ke apartemen, maupun rumah susun.
“Begitu ada baju cokelat-cokelat (PNS DKI) pintu langsung ditutup rapat. Privasi ya kita hargai, tapi privasi itu cuma ada di kamar kita. Saat kami datang tidak ada lagi privasi. Saya katakan semua apartemen mewah tidak ada ekslusifitas,” ujarnya saat melakukan pertemuan dengan para pengelola apartemen dan Rusun di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/5/2015).
Bahkan belakangan, dikatakan Djarot, selain prostitusi pelanggran di apartemen dan Rusun juga terjadi karena banyak warga negara asing yang menghuni secara ilegal. Dengan begitu, proses pengawasan dan pendataan yang akan dilakukan DKI juga akan melibatkan anggota TNI dan Polri.
“Saya sudah sepakat dengan forum pimpinan daerah termasuk Polisi, TNI, dan Pengadilan. Saya akan masuk untuk mendata, siapa saja penghuninya, dia warga DKI bukan, termasuk WNA. Itu bahaya, begitu dengan mudahnya kita diterobos oleh WNA,” ungkap Djarot.
Seperti diketahui, aksi prostitusi terselubung belum lama mencuat setelah digruduknya apartemen Kalibata City oleh Polda Metro Jaya. Dalam penggerebekan itu, didapat enam PSK yang di antaranya masih di bawah umur.
Kasubdit Remaja Anak dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Hayamansyah menjelaskan, modus yang dipakai pelaku adalah dengan menawarkan wanita dan anak dibawah umur melalui forum dalam sebuat website www.semprot.com. (oki)