Ini Penyebab DPRD DKI Terus Kritisi Kinerja Dishub
Jakarta Review – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kembali mendapat kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI terkait terus berulangnya peristiwa pemerkosaan di angkutan umum. Misalnya seperti aksi pemerkosaan seorang karyawati oleh sopir angkot pada Jumat pekan lalu, yang seharusnya dapat diantisipasi sejak dini.
“Ini kan kejadian yang terulang dari peristiwa dulu. Waktu itu kita sudah kasih rekomendasi buat Dishub untuk melakukan pengawasan ketat,” ungkap Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI saat ditemui di kantornya, Senin (22/6/2015).
Dalam rekomendasi yang telah diberikan tersebut lanjut Sani, ada teguran untuk Dishub agar menindak tegas menjamurnya keberadaan sopir tembak. Lalu pelarangan angkot menggunakan kaca film pada angkutannya.
“Tidak boleh lagi menggunakan kaca film, tapi kaca terang. Itu kan di dalam peristiwa terakhir itu dua-duanya masih saja terjadi menggunakan kaca gelap dan sopir tembak. Memang harus ada tindakan indisipliner juga dari Dishub karena lalai terhadap pengawasan dari angkot yang beroperasi,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Sekedar informasi, DAS (21), seorang sopir tembak angkutan kota (Angkot) D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama, nekat memperkosa penumpangnya. Korban diketahui berinisial NA (35), seorang karyawati pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/6) malam.
Wahyu menceritakan, saat itu korban naik angkot dari Gandaria City menuju Lebak Bulus. Di Jalan TB Simatupang, kendaraan tiba-tiba berhenti di tempat sepi.
“Pelaku mengancam korban dengan kunci roda yang ada di bawah bangku sopir,” kata Wahyu di Mapolrestro Jakarta Selatan, Minggu (21/06). (oki)