Jalan Pabuaran Rusak Berat, Pemkab Bogor Acuh
Berbulan-BULANJALAN RUSAK SEHARUSNYA DIBETON, BUKAN HANYA DITIMBUNI PUING

JAKARTA REVIEW – Bogor – Jalan Pabuaran, sebagai penghubung Depok-Citayam-Bojong Gede rusak berat selama berbulan-bulan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor seakan lalai membiarkan jalan kian rusak dan terendam air.
Saluran drainase yang buruk menjadi permasalahan utama. Jalan yang hanya selemparan batu dengan jalan Pemda Bogor tersebut terkesan diabaikan. Begitu yang tersirat dari pantauan jakrev.com.
Dari stasiun kereta api Citayam hingga menuju stasiun kereta api Bojong Gede jalannya rusak dan dipenuhi lubang. Kondisi aspal terkelupas dan hingga beberapa meter. Selain itu juga banyak lubang-lubang bermunculan dengan kedalaman dan diameter yang bervariasi. Lepas pertigaan Cibinong pun masih dijumpai jalan-jalan yang rusak dan terkelulas aspalnya.
Seorang lelaki yang mengaku warga desa Pabuaran merasa jalan ini sudah harus segera diperbaiki lantaran kondisinya sudah parah. Terlebih bila turun hujan, genangan air di mana-mana. “Pernah sekitar dua bulan lalu dari UPT Bina Marga melakukan perbaikan, tapi hanya pengurukan saja memakai kuin-kuin,” ungkapnya.
Pada pusat jalan rusak, yang tak jauh dari SPBU tersebut terpampang spanduk yang berisi permintaan pemerintah segera memperhatikan jalan rusak ini.

Sementara Camat Bojong Gede Enday Zarkasi mengaku, tahun lalu jalan tersebut mengalami pemeliharaan. “Mudah-mudahan, tahun ini akan ada perbaikan peningkatan jalan,” jawabnya tanpa memberi kepastian soal rencana perbaikan jalan.
Edwin Sumarga, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor mengakui saat ini banyak jalan rusak. Pemkab Bogor, lanjutnya, sepertinya kewalahan menangani infrastruktur publik ini lantaran terbatasnya anggaran.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menjabarkan, tahun ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 300 miliar. Duit tersebut untuk mendanai 200 paket proyek peningkatan dan pembangunan jalan. “Anggaran tersebut tidak mencukupi untuk membuat mulus semua jalan di Kabupaten Bogor,” kata Edwin seperti dilansir dari tempo.co.
Kepala Seksi Pengelolaan Jalan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor Riyanto menceritakan, data perbulan Desember 2014, jalan sepanjang 284 kilometer atau 16.21 persen dalam keadaan rusak berat. Ruas jalan di Kabupaten Bogor berjumlah 458 dengan total panjang jalan 1.748, 915 kilometer. Karena itu, dirinya memperkirakan, kerusakan sudah mencapai 30 persen dari total panjang jalan atau 245 kilometer.

Bahkan jalan rusak juga melanda dekat rumah Bupati Bogor Nurhayanti, yakni di jalan masuk menuju rumahnya, di depan Kantor Desa Ciomas Rahayu, banyak lubang berdiameter besar. Jalan Raya Ciomas dalam kondisi rusak total. “Perbaikan Jalan Ciomas masuk anggaran 2015. Jalan akan dibeton dan dilebarkan,” Nurhayanti pun bercerita.
Sayangnya, Pemkab Bogor yang terkendala anggaran dalam perbaikan jalan juga terkesan tutup mata. Dalam proposal bantuan dana hibah yang dikirimkan kepada Pemprov DKI Jakarta tak disebutkan adanya perbaikan jalan seperti Ciseeng atau jalan Pabuaran.
Lebih anehnya, lagi dalam perayaan HUT ke-533 Kabupaten Bogor awal Juni lalu, Nurhayanti sebagai nakhoda lebih suka menggelar acara seremonial yang meriah dengan menimbulkan kemacetan di jalan kantor Pemkab Bogor. Seperti mengabaikan rasa simpati bahwa masyarakat Kabupaten Bogor mulai jenuh diserang kemacetan. (Ranap Simanjuntak)