Kasatpol PP Jakarta Pusat : Peran Pimpinan Wilayah Sangat Penting Dalam Mendukung Penertiban
Jakarta Review – Bukan rahasia umum jika keberadaan Satpol PP dalam menciptakan ketertiban umum sangat penting. Apalagi di era Jakarta Baru yang di dalamnya begitu banyak melakukan penertiban.
Kepala Sapol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan, ada tiga indikator penting untuk menilai sebuah kota yakni pelayanan, kemanan dan ketertiban serta kebersihan.
“Nah begitu konteks keamanan ketertiban tidak tercipta, maka pimpinan sebuah wilayah akan dianggap tidak bisa kerja oleh warganya,”ujarnya.
Diangkat sebagai Kasatpol PP pada era Jakarta baru memiliki tantangan tersendiri buat lelaki yang gemar berolahraga ini.
“Jangankan alat, menggunakan pentungan saja kita tidak dibolehkan oleh Gubernur, ketika itu. Karena dalam menegakkan aturan kita mesti punya kreatifitas,” jelas Kasatpol PP termuda di Jakarta Pusat ini minggu lalu.
Namun demikian lanjutnya, Dirinya memiliki kiat tersendiri dalam menjalankan tugas yang diberikan pimpinan. Kiat tersebut adalah kita harus dekat dengan pimpinan wilayah. Dengan demikian kita bisa memaksimalkan peran pimpinan wilayah seperti RT, RW, Lurah dan Camat untuk membantu tugas kita.
“Jadi saya maksimalkan peran pimpinan wilayah. Sebab, kalau mereka bisa dimaksimalkan saya kira penertiban akan berjalan kondusif karena masyarakat sebelumnya telah menerima alasan penertiban,”tandasnya.
Selain itu dengan kordinasi tersebut, beberapa titik lokasi penertiban yang selama ini susah ditertibkan kini bisa ditertibakan. Misalnya bagaimana jalan Tongkang yang seluruhnya tertutup dengan bangunan akhirnya bisa dilalui jalan aspal, kemudian saluran di Dinas Teknis Citarum juga akhirnya bisa clear ini kan tentu perlu sosialisasi yang panjang termasuk beberapa titik di Harapan Mulia, Bongkaran sendiri sebagai ikon prostitusi di Tanah Abang sudah hilang.
“Dalam melakukan penertiban bisa dikatakan saya hampir tidak pernah bentrok, kecuali dengan pedagang kaki lima (PKL) di Monas yang memang memiliki karateristik tersendiri yang sulit diajak kompromi. Tapi ditempat lain termasuk pengambilan aset pemda di rawa kerbau bisa berjalan dengan lancar (kondusif). Ini semua berkat kerjasama pimpinan terkait,” pungkasnya.