KJP Diselewengkan, Ahok Gelar Rapat Evaluasi
Jakarta Review Dalam menindaklanjuti dari temuan beberapa modus penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang banyak dilakukan orang tua pemilik KJP yang melakukan penyelewengan dengan tujuan mendapatkan uang tunai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menggelar Rapat Pimpinan di Balai Kota DKI Jakarta hari ini untuk mengevaluasi pelaksanaan dari KJP tersebut.
“Ini temuan. Kan kami tahu persis, berapa saja transaksinya kan bank tahu. Kami panggil, orang tuanya mengaku. Jadi itu dikumpulin kayak calo, lalu ada orang yang belanjain tukar tunai,” kata Ahok saat ditemui di Balai Kota.
Kasus penyelewengannya dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan pembelian bensin menggunakan KJP, Ahok mengatakan ada oknum petugas pom bensin yang terlibat. Ia mengumpulkan KJP untuk transaksi, kemudian menyetorkan uang tunainya kepada pemilik KJP.
“Ada petugas ngisi bensin yang nawarin kumpulin KJP, lalu dia dapat upah Rp 35 ribu satu orang. Lalu dia mungkin bayarnya pakai kartu KJP orang itu,” ujar Ahok.
Selain itu, Ahok juga menemukan modus KJP untuk membeli emas. Lagi-lagi hasil penggunaan kartu tersebut ditukarkan dengan uang tunai. “Ada juga yang beli emas, langsung jual balik, dapat potongan Rp 20 ribu,” tuturnya.
Dalam kasus itu, Ahok tidak bisa menerima meski orang tersebut beralasan sangat miskin dan sangat membutuhkan duit. “Dia bilang miskin banget anaknya. Kalau miskin jaga dong, kasihan kalau setop KJP gara-gara orang yang seperti ini. Tapi kalau ini tidak dihukum semua orang tambah kurang ajar. Makanya harus dipidanakan,” tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Pemprov DKI dalam hal ini melalui Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman mengatakan telah memanggil 20 orang yang tercatat melakukan pelanggaran tersebut. Kemarin kami panggil mereka, tapi yang datang cuma tujuh orang,” kata Arie. (Tika)