Kumpulkan Pengelola Apartemen, Wagub Ingatkan Untuk Mendata Penghuni
Jakarta Review – Wakil Gubernur Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengaku bersyukur DKI diingatkan agar memperketat pengawasan soal maraknya aksi prostitusi terselubung. Salah satunya prostitusi di kos-kosan yang mengakibatkan Deudeuh alias Tata_Chubby tewas ditangan pelanggannya.
Terkait hal itu, hari ini Djarot mengumpulkan para pengelola apartemen termasuk rumah susun untuk berkomitmen menjaga lingkungan dari aksi prostitusi terselubung, serta peredaran narkoba yang kini kian mengkhawatirkan.
“Saya bersyukur rupanya kita diingatkan dengan kejadian ditemukannya kos yang berubah fungsi di Jakarta Selatan, Tebet di mana penghuninya meninggal,” ujar Djarot pada sambutan acara Pernyataan Gerakan Moral Anti Prostitusi dan Narkoba di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Secara beruntun, dikatakan Djarot, persoalan serupa kembali terjadi dengan digerebeknya modus prostitusi online oleh Polda Metro Jaya di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
“Dengan ini seakan membukan mata kita bahwa kita telah lalai dan melupakan untuk mendata seluruh penghuni di DKI,” terangnya.
Belajar dari kelalaian tersebut, Wagub menghimbau agar semua pengelola apartemen dan rumah susun di Jakarta membuka pintu lebar-lebar untuk petugas melakukan pendataan terhadap penghuni. Sebab, selama ini Djarot mengaku mendapat laporan petugas DKI kerap mengalami kesulitan untuk melakukan pendataan.
“Begitu ada baju cokelat-cokelat (PNS DKI) pintu langsung ditutup rapat. Privasi ya kita hargai, tapi privasi itu cuma ada di kamar kita. Saat kami datang tidak ada lagi privasi. Saya katakan semua apartemen mewah tidak ada ekslusifitas,” tegasnya.
Untuk mengatasi maraknya aksi prostitusi terselubung juga perderan narkoba, kata Djarot, Pemerintah Provinsi DKI berkomitmen akan menggalakan pendataan bagi semua penghuni apartemen dan rumah susun di Jakarta.
“Kita tidak mau di DKI ada warga yang tidak terdeteksi siapa dirinya,” terang mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur itu. (oki)