MEGAPOLITAN

Total Pengguna QRIS di Jakarta 5,6 Juta, Mayoritas Pengguna Didominasi Gen Z 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar saat Bincang-bincang “Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Jakarta 2024” di Gedung Heritage Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024). (Dok: Win/Jakrev)

Jakarta Review, Jakarta : Kantor Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta mencatat kenaikan pengguna QRIS di Daerah Khusus Jakarta selama 2023 mencapai 1,15 juta. Sementara itu, total pengguna QRIS di Jakarta mencapai 5,6 juta.

Direktur Eksekutif BI Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyebutkan, mayoritas pengguna QRIS adalah Gen Z serta Gen Y.

Menurutnya, penggunaan QRIS berpusat pada pembayaran di sektor transportasi, makanan dan minuman jadi, serta kebutuhan telekomunikasi dan informasi. Hal ini sejalan dengan adanya perubahan pola gaya hidup berdasarkan survei biaya hidup (SBH).

“QRIS kita lihat masih didominasi oleh Gen Y dan Gen Z juga. Nah, ini nanti ada kaitannya dengan kalau kita lihat SBH menunjukkan perubahan pola hidup,” ujar Arlyana kepada awak media di Kantor BI DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 19 Februari 2024.

Sementara itu, pihaknya juga menggiatkan edukasi bijak penggunaan QRIS dan dompet digital. Sebab, saat ini para orangtua juga sudah banyak yang memberikan uang saku pada anak-anaknya melalui dompet digital.

“Jadi gen Z ini termasuk pelajar SMP dan SMA juga sudah banyak yang menggunakan transaksi nontunai. Namun, kami juga edukasi untuk bijak penggunaannya agar tidak main tap-tap saja tahu-tahu saldo sudah habis,” imbuh dia.

Transaksi QRIS capai 773 juta

Sebelumnya, warga lebih banyak menyimpan bahan makanan mentah untuk diolah sendiri. Sementara itu saat ini lebih banyak warga Ibu Kota yang melakukan transaksi untuk membeli makanan dan minuman jadi hingga camilan.

Adapun total akumulasi transaksi QRIS di Jakarta hingga 2023 telah mencapai 773 juta transaksi. Mayoritas transaksi ada di Jakarta Selatan (34 persen), disusul Jakarta Barat (24 persen), dan Jakarta Pusat (20 persen).

Penggunaan QRIS terendah ada di Kepulauan Seribu dengan 16 persen. Untuk meningkatkan penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu, BI Perwakilan DKI Jakarta akan menggiatkan kegiatan jelajah nusantara, QRIS akan disosialisasikan kepada pengelola objek wisata di beberapa pulau.

“Kan ada ya seperti museum-museum itu,” tutur Arlyana menegaskan.

Pemerintah pusat menggalakkan penggunaan QRIS karena memiliki banyak keuntungan seperti pencatatan transaksi yang lebih detail dan akurat bagi pengusaha, mudah dan cepat, terhindar dari kontak langsung, serta meminimalisasi penipuan.

Related Articles

Back to top button