Transportasi Jakarta Masih Sembraut, Ahok Kecewa Pegawainya Tidak Tegas
Jakarta Review – Peraturan terkait transportasi umum di Ibu Kota sampai saat ini dinilai masih sembraut dan tidak teratur. Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim bahwa dirinya telah berkali-kali meminta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit untuk dapat bertindak tegas dan memberikan sanksi bagi angkutan umum yang berhenti sembarangan di Jakarta.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur juga telah meminta Benjamin untuk menerapkan sistem pembayaran elektronik di kawasan parkir IRTI Monas sejak beberapa bulan lalu.
“Kenapa sih tidak mau memakai e-money untuk parkir di Monas? Lelet lagi. Ya, tunggu saja, saya sabar kok. Kita tidak bisa tindak (para pelanggar di Jakarta) sebelum orang kita (pegawai Pemprov DKI) tegas dulu,” ujar Ahok, sapaan Basuki.
Namun, Ahok mengaku belum melihat langkah yang diambil Benjamin pasca keluarnya perintah dan permintaan dari dirinya hingga saat ini.
Dalam hal ini Ahok mengungkapkan kekecewaannya karena Dinas yang dipimpinnya masih belum sanggup menyelesaikan permasalahan transportasi umum di Jakarta. Bahkan Ahok juga mengancam akan memecat Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena dianggap tidak tegas dalam menyelesaikannya.
“Nanti kalau tidak bisa tegas mungkin diganti Kepala Dishub. Jangankan yang tidak kelihatan seperti taksi uber, angkot ngetem saja tidak dikasih sanksi kok. Padahal, sudah jelas terekam CCTV platnya (angkot yang berhenti sembarangan) berapa kok,” ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6). (Tika)