Jakarta Review – Cuaca buruk dan intensitas hujan yang tinggi beberapa bulan belakangan ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai risiko terhadap bisnis marine cargo di Indonesia. Maklum, cuaca buruk menjadi salah satu resiko tertinggi dalam perlindungan pengangkutan kapal.
Dalam proses pengangkutan tersebut, terdapat risiko-risiko lainnya yang mungkin terjadi secara tidak terduga dan dapat mengganggu jalannya bisnis perusahaan. Namun, pada dasarnya, risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir melalui perlindungan asuransi marine cargo.
Bisnis asuransi marine cargo Adira Insurance telah beroperasi sejak tahun 2005 dan telah memberikan perlindungan terhadap Pelanggan yang ingin melindungi barang-barangnya saat berada di proses pengangkutan barang, baik melalui jalur darat maupun udara. Namun sejak 2011, fokus terhadap asuransi marine cargo semakin ditingkatkan di Adira Insurance.
Adapun perlindungan yang diberikan oleh bisnis marine cargo antara lain kerusakan barang karena kapal terbalik, tenggelam, tabrakan, cuaca buruk, risiko selama loading atau unloading barang angkutan, kebakaran, dan pencurian.
“Kebutuhan perlindungan terhadap barang-barang pengangkutan yang semakin meningkat membuat kami memperluas jalur distribusi melalui broker, agent, banking, corporate, dan berbagai jalur lainnya, ujar Commercial Underwriting Marine Department Head Adira InsuranceFajar Rastoto dalam keterangan pers yang diterima oleh Jakarta Review (8/11/16)
Tidak hanya jalur distribusi yang ditingkatkan, spesifikasi produk dan pelayanan juga selalu dilakukan evaluasi agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pelanggan. Adira Insurance selalu berusaha untuk memberikan berbagai perlindungan barang cargo terhadap risiko atau kerugian sejak proses pengiriman barang sampai dengan tiba di tempat tujuan.
Perlindungan mencakup berbagai hal seperti perlindungan terhadap barang cargo jika terjadi kebakaran atau peledakan; kapal atau alat angkut kandas, terdampar, tenggelam atau terbalik; alat angkut darat terbalik atau tergelincir; kapal atau alat angkut bertabrakan; pembongkaran cargo di pelabuhan darurat; pengorbanan kerugian umum; dan pembuangan cargo ke laut.
Perlindungan juga dapat diperluas dengan memberikan jaminan terhadap kerugian atau risiko yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan sambaran petir; terhempasnya cargo karena badai; masuknya air laut atau danau, sungai ke dalam palka, peti kemas, dan liftvan; serta berbagai perlindungan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Untuk memperoleh perlindungan asuransi marine cargo dari Adira Insurance, pelanggan dapat melakukan pembayaran one trip dimana Pelanggan membayar premi asuransi setiap kali barangnya dikirim melalui fasilitas cargo yang diangkut oleh moda transportasi yang dipilih. Selain itu, pelanggan juga dapat membayar premi asuransi marine cargo secara open cover dimana Pelanggan dapat membayar premi per tahun dengan spesifikasi perlindungan dan intensitas pengangkutan cargo yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Saat ini, lanjut Fajar masih banyak tantangan dalam menjalankan bisnis marine cargo di Indonesia. Namun dirinya optimistis bahwa peluang bisnisnya masih sangat besar, mengingat penetrasinya masih kecil secara nasional. Ditambah lagi, saat ini, banyak pelanggan yang berminat terhadap bisnis marine cargo berbasis syariah. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan premi bruto bisnis asuransi marince cargo syariah di Adira Insurance yaitu sebesar 69% dari akhir September 2015 ke akhir September 2016.
“Diharapkan, dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait tol laut yang cepat terlaksana, maka bisnis marine cargo nasional akan terus meningkat,” jelasnya.
Adira Insurance lanjut Fajar juga berupaya untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan marince cargo dalam hal pengajuan klaim.
Walaupun belakangan ini cuaca kurang mendukung, namun kami tetap antisipasi terhadap pengajuan klaim dari para pelanggan marine cargo. Jika para pelanggan marince cargo ingin mengajukan klaim marine cargo, pelanggan dapat langsung menghubungi 1500 456 dan pihak Adira Insurance akan melakukan beberapa tahapan pengecekan dokumen klaim serta survei kondisi cargo bila diperlukan. Proses akseptasi klaim sejak awal pengajuan adalah maksimal 10 hari sejak dokumen lengkap diterima oleh Adira Insurance. Setelah dokumen lengkap, keputusan klaim akan langsung diberikan kepada tertanggung, cetusnya.
Dalam hal pengelolaan klaim lanjutnya, Adira Insurance berusaha untuk mengelola klaim dengan baik dimana Adira Insurance selalu menyesuaikan variasi barang yang diangkut dengan jaminan perlindungan yang diberikan serta senantiasa menjalankan standar operating procedure dengan baik dan mengetahui karakter dari bisnis itu sendiri. (win)