Jakarta Review – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menyalurkan Kartu Indonesia Pintar atau KIP yang digunakan untuk mendistribusikan dana bantuan bagi siswa sekolah melalui Program Indonesia Pintar atau PIP hingga ke kawasan Indonesia Timur. Saat ini, sudah lebih dari 1.500 rekening Tabungan BNI Simpanan Pelajar atau SimPel yang diterbitkan di Provinsi Maluku, sebagai produk tabungan yang menjadi dasar penggunaan KIP.
Salah satu pelaksanaan penyaluran Tabungan BNI SimPel dan KIP-nya dilaksanakan secara simbolis di Komplek Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Ambon, Maluku pada hari Rabu petang (8 Februari 2017). Acara tersebut disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Hadir pada kesempatan tersebut Pemimpin BNI Wilayah Makassar Slamet Djumantoro sebagai pemimpin BNI yang mengkoordinir kawasan sebagian Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, BNI SimPel/SimPel iB adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. Produk simpanan ini diterbitkan dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
Budaya menabung ini didorong dengan fitur produk yang sangat memudahkan siswa dalam menabung seperti setoran awal dan setoran selanjutnya yang sangat ringan serta tidak dikenakan biaya administrasi rekening bulanan maupun biaya penggantian buku tabungan. Kemudahan lainnya adalah transaksi yang dapat dilakukan oleh para siswa melalui lebih dari 1.700 Cabang BNI, 16.000 BNI ATM dan lebih dari 30.000 Agen BNI46yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Saat ini, jumlah pemegang rekening BNI Simpanan Pelajar hingga 5 Februari 2017sudah mencapai lebih dari 250.000 rekening, tumbuh lebih dari 578% dibanding posisi 31Desember 2015. Sejumlah rekening ini dibuka dengan jalinan kerjasama bersama dengan kurang lebih 1.400 sekolah dari SD sampai dengan SMA di seluruh Indonesia atau yang sederajat dengan dukungan penuh dari dinas pendidikan yang ada di setiap ibukota propinsi,” ujar Kiryanto.
Khusus untuk Provinsi Maluku jumlah rekening BNI Simpel saat ini mencapai 1.526rekening. Selain untuk tujuan inklusi dan edukasi keuangan, produk BNI Simpel juga dipergunakan untuk penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), dimana BNI ditunjuk sebagai bank penyalur untuk 1,6 juta siswa tingkat SMA yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada Program bantuan pemerintah untuk para siswa yang disebut dengan Program Indonesia Pintar (PIP), BNI ditunjuk sebagai bank penyalur bantuan untuk tingkat SMA diseluruh Indonesia. Pada penyaluran bantuan PIP Tahun 2015 BNI menggunakan produk Tabunganku, yang penyalurannya dapat dilakukan maksimal hingga 31 Desember 2016.Nilai bantuan yang diberikan kepada para siswa SMA ini berkisar antara Rp 500 ribu hinggaRp 1 juta. Untuk PIP 2015, jumlah dana yang disalurkan melalui BNI sebesar Rp 1,3 triliun melalui 32 tahapan bantuan yang disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui 1,6 juta rekening Tabunganku yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia.
Untuk PIP 2015, jumlah dana yang disalurkan melalui BNI sebesar Rp 1,3 triliun melalui 32 tahapan bantuan yang disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui 1,6 juta rekening Tabunganku yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia. Khusus untuk Provinsi Maluku, dana yang disalurkan berjumlah Rp 29,5 miliar bagi 35.010 siswa yang tersebar di 324 sekolah meliputi Kabupaten Buru, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon dan Kota Tual. Sementara khusus di Kota Ambon, dana yang disalurkan berjumlah Rp 4,98 miliar untuk 5.785 siswa di 23 sekolah.
Sampai dengan posisi 5 Februari 2017, dari 32 tahapan bantuan, progres pencairan bantuan oleh siswa secara nasional sudah mencapai 90,80% atau 1.487 juta rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp1,26 triliun. Pencairan bantuan untuk Provinsi Maluku sudah mencapai 90,12% untuk 31.551 siswa dengan nilai bantuan Rp 26,62 miliar.
Adapun selama 2016, jumlah dana yang akan disalurkan melalui BNI sebesar Rp1,26 triliun melalui 21 tahapan yang disalurkan pada 1,6 juta siswa melalui 1,6 juta rekening Simpanan Pelajar yang dibukakan di Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia. Khusus untuk Provinsi Maluku, dana yang disalurkan berjumlah Rp 29,26 miliar untuk 37.504 siswa yang tersebar di 271 sekolah meliputi Kabupaten Buru, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon dan Kota Tual. Sementara khusus di Kota Ambon dana yang disalurkan berjumlah Rp 2,09 miliar untuk 2.755 siswa di 32 sekolah.
Sampai dengan posisi 5 Februari 2017, dari 21 tahapan bantuan, progres pencairan bantuan oleh siswa secara nasional sudah mencapai 62,79% untuk 1,039 juta rekening dengan nilai bantuan sebesar Rp 778,8 miliar. Pencairan bantuan untuk Provinsi Maluku sudah mencapai 39,32% untuk 14.745 siswa dengan nilai bantuan Rp11,1 miliar, sedangkan untuk Kota Ambon pencairan sudah mencapai 47,26% untuk 1.302 siswa dengan nilai bantuan Rp 940,5 Juta. (win)