DIDAKTIKA

Akademi Farmasi IKIFA Gelar Wisuda 269 Mahasiswa Program Diploma 3

Prosesi Acara Wisuda Mahasiswa Program Diploma 3 Tahun Akademik 2018- 2019, Rabu 9 Oktober 2019. (Sigit Artpro)

Jakarta Review, Jakarta – Senat Akademik Farmasi IKIFA Jakarta menggelar Wisuda Mahasiswa Program Diploma 3 di United Tractors Grand Ballroom, Cakung, Jakarta Timur, 9 Oktober 2019.

Selain Civitas Akademica Akademi Farmasi IKIFA seperti Perwakilan dari Yayasan IKIFA Ir. Ayasofia, H Zulfahmi , Dra Fachdiana Fidia MSi Apt serta Ketua Panitia Wisuda Aries Meryta MFarm Apt, acara wisuda juga dihadiri oleh Ketua Pafi Pusat Maryani, S.Farm, MKM, Apt, Ketua Pafi DKI Jakarta Dra. Yusmaniar, M.Biomed, Drs. Imam Yuwono, MM kepala bagian akademi kemahasiswaan LL Dikti Wilayah III, dr. Lusi Widiastuti, MKM kepala seksi PPSDM Kesehatan mewakili Kadis Kesehatan DKI Jakarta serta perwakilan dunia usaha dan industri farmasi.

Dalam acara Wisuda tersebut, ada 269 orang Mahasiswa Program D3 Tahun Akademik 2018-2019 yang diwisuda dan diambil sumpahnya. Semuanya adalah mahasiswa D3 Akademi Farmasi Angkatan ke-VII.

“Alhamdulilah di tahun ke-7 ini, kami bisa meluluskan 269 Mahasiswa Program Diploma III, tahun 2018, ada 155 orang yang diwisuda, tahun 2017 ada 151 orang yang diwisuda, tahun 2016 ada 94 orang yang diwisuda, tahun 2015 ada 40 orang, sementara tahun sebelumnya tahun 2014 dan 2013 jumlah lulusannya hanya 44 dan 20 orang mahasiswa, ujar Direktur Akademi Farmasi IKIFA Leonov Rianto, S.Si, M.Farm,” Apt kepada Jakarta Review.

Ia optimis tahun depan jumlah lulusan lembaga pendidikan yang dipimpinnya akan bertambah lebih banyak lagi. Pasalnya UU No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan mewajibkan profesi tenaga kesehatan harus berpendidikan minimal lulusan diploma III Farmasi. Dengan demikian tenaga kesehatan yang saat ini masih lulusan SMK mau tidak mau harus kuliah lagi minimal D3 agar bisa diakui sebagai tenaga kesehatan.

“Beleid tersebut berdampak positif terhadap peningkatan jumlah mahasiswa Akademi Farmasi IKIFA. Itu makanya khusus tahun ini, banyak pegawai tenaga kesehatan yang saat ini kuliah di IKIFA,” ujar Leonov.

Untuk menjaring mahasiswa jauh lebih banyak lagi, selama ini, pihaknya lebih memprioritaskan kepada lulusan SMK Farmasi IKIFA. Ini memang disengaja, pasalnya lulusan SMK Farmasi IKIFA adalah saudara kita sendiri. Tak heran tiap tahun mahasiswa IKIFA hampir 50 persen diantaranya adalah lulusan SMK Farmasi IKIFA juga.

“Tahun depan kita ingin bisa lebih banyak meluluskan mahasiswa lagi. Ini karena kita mengambil mahasiswanya rata-rata lulusan dari SMK sendiri. Namun kita juga membuka untuk umum apalagi potensi itu makin terbuka dengan keluarnya UU No 36 tahun 2014 yang mewajibkan profesi tenaga kesehatan harus berpendidikan minimal lulusan D3 Farmasi,” tandasnya.

Leo menambahkan Program Diploma Akademi Farmasi IKIFA pada Tahun Akademik 2018/2019 menerima angkatan yang ke VII. Perjalanan waktu sepuluh tahun sejak restrukturisasi Program Diploma telah banyak memberikan bekal dan pengalaman bagi pengelola untuk terus menyempurnakan dan memperbaiki sistem, baik sistem pendidikan maupun sistem manajemen.

“Saya berharap alumni IKIFA agar senantiasa bisa menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang Berdaya saing tinggi sebagai Tenaga kesehatan,” ungkap Leo.

Pendidikan vokasi lanjut Leo menganut sistem terbuka (multi-entry-exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup atau life skill).

Pendidikan vokasi juga berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bersama-sama membangun Program Diploma Khususnya Kefarmasian sehingga menjadi besar seperti saat ini,” tandas Leo.

Uji Kompetensi

Civitas Akademica Akademi Farmasi IKIFA Jakarta berfoto bersama setelah acara wisuda selesai. (Sigit Artpro)

Leo menuturkan sejak awal Akademi Farmasi Ikifa didesain untuk mampu bersaing di tingkat lokal maupun internasional. Ini dibuktikan dengan hasil uji komptensi tahun lalu yang diraih oleh Akademi Farmasi Ikifa.

“Beberapa tahun lalu hasil uji komptensi Akademi Farmasi Ikifa masuk 10 besar dari 120 institusi farmasi diseluruh Indonesia. Saya berharap dan berdoa mudah-mudahan  hasil uji kompetensi tahun ini bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Leo juga menginfokan bahwa Yayasan Ikifa sedang berjuan untuk membuat jenjang pendidikan S1 Farmasi. Ini sesuai dengan semangat Yayasan Ikifa yang sejak awal sudah merencanakan untuk membuat jenjang pendidikan yang linier mulai dari SMK hingga Universitas.

“Mohon doanya agar perjuangan untuk mendirikan pendidikan S1 Farmasi meraih keberhasilan,” tandasnya. (win)

Related Articles

Back to top button