Akademi Farmasi IKIFA Wisuda 155 Mahasiswa Program Diploma 3
Jakarta Review – Senat Akademik Farmasi IKIFA Jakarta menggelar Wisuda Mahasiswa Program Diploma 3 di Gedung Bagas Raya Jalan Raya Pondok Kelapa Jakarta Timur, 27 September 2018.
Selain Civitas Akademica Akademi Farmasi Ikifa, acara wisuda juga dihadiri oleh Junaedi S.Si,M.farm,apt Sekjen Pafi Pusat mewakili Pengurus Daerah Pafi DKI Jakarta Dra Yusmaniar Mbiomed Apt, Budi Janu SH, MH Ketua 1 Pafi Pusat yang bertugas membacakan sambutan dari Ketua Umum Pafi Pusat Dr Faiq Bahfen SH yang berhalangan hadir, Sekretaris LLDikti Wilayah III Dr. M Samsuri, Spd, MT, Seksi PSDM bidang SDK dr Farhannudin, Ketua Pafi DKI Jakarta , Ketua Pafi Pusat serta perwakilan dunia usaha dan industri farmasi.
Dalam acara Wisuda yang diselenggarakan bersamaan dengan acara Dies Natalis Akademi Farmasi IKIFA yang ke-9 tersebut, ada 155 orang Mahasiswa Program D3 Tahun Akademik 2017-2018 yang diwisuda dan diambil sumpahnya. Semuanya adalah mahasiswa D3 Akademi Farmasi Angkatan ke-VI.
“Alhamdulilah di tahun ke-6 ini, kami bisa meluluskan 155 Mahasiswa Program Diploma III, tahun 2017 ada 151 orang yang diwisuda, tahun 2016 ada 94 orang yang diwisuda, tahun 2015 ada 40 orang, sementara tahun sebelumnya tahun 2014 dan 2013 jumlah lulusannya hanya 44 dan 20 orang mahasiswa, ujar Direktur Akademi Farmasi IKIFA Leonov Rianto, S.Si, M.Farm,” Apt kepada Jakarta Review.
Ia optimis tahun depan jumlah lulusan lembaga pendidikan yang dipimpinnya akan bertambah lebih banyak lagi. Pasalnya UU No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan mewajibkan profesi tenaga kesehatan harus berpendidikan minimal lulusan diploma III Farmasi. Dengan demikian tenaga kesehatan yang saat ini masih lulusan SMK mau tidak mau harus kuliah lagi minimal D3 agar bisa diakui sebagai tenaga kesehatan.
“Beleid tersebut berdampak positif terhadap peningkatan jumlah mahasiswa Akademi Farmasi IKIFA. Itu makanya khusus tahun ini, banyak pegawai tenaga kesehatan yang saat ini kuliah di IKIFA,” ujar Leonov.
Untuk menjaring mahasiswa jauh lebih banyak lagi, selama ini, pihaknya lebih memprioritaskan kepada lulusan SMK Farmasi IKIFA. Ini memang disengaja, pasalnya lulusan SMK Farmasi IKIFA adalah saudara kita sendiri. Tak heran tiap tahun mahasiswa IKIFA hampir 50 persen diantaranya adalah lulusan SMK Farmasi IKIFA juga.
“Tahun depan kita ingin bisa lebih banyak meluluskan mahasiswa lagi. Ini karena kita mengambil mahasiswanya rata-rata lulusan dari SMK sendiri. Namun kita juga membuka untuk umum apalagi potensi itu makin terbuka dengan keluarnya UU No 36 tahun 2014 yang mewajibkan profesi tenaga kesehatan harus berpendidikan minimal lulusan D3 Farmasi,” tandasnya.
Uji Kompetensi
Leo menuturkan sejak awal Akademi Farmasi Ikifa didesain untuk mampu bersaing di tingkat lokal maupun internasional. Ini dibuktikan dengan hasil uji komptensi tahun lalu yang diraih oleh Akademi Farmasi Ikifa.
“Tahun lalu hasil uji komptensi Akademi Farmasi Ikifa masuk 10 besar dari 120 institusi farmasi diseluruh Indonesia. Saya berharap dan berdoa mudah-mudahan hasil uji kompetensi tahun ini bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Leo juga menginfokan bahwa Yayasan Ikifa sedang berjuan untuk membuat jenjang pendidikan S1 Farmasi. Ini sesuai dengan semangat Yayasan Ikifa yang sejak awal sudah merencanakan untuk membuat jenjang pendidikan yang linier mulai dari SMK hingga Universitas.
“Mohon doanya agar perjuangan untuk mendirikan pendidikan S1 Farmasi meraih keberhasilan,” tandasnya. (win)