DIDAKTIKANASIONAL

Ini Dia Profil Kandidat Calon Ketua AMI

Logo Deklarasi dan Kongres AMI Pertama di Raja Ampat. (istimewa)
Logo Deklarasi dan Kongres AMI Pertama di Raja Ampat. (istimewa)

Jakarta Review – Dalam beberapa hari lagi tepatnya 13-14 Januari 207 mendatang, Deklarasi Nasional dan Kongres Anak Muda Indonesia (AMI) yang pertama akan digelar di Raja Ampat. Ratusan Pemuda-pemudi aktifis AMI dari 34 provinsi di Indonesia dipastikan hadir dalam acara tersebut.

Yang menggembirakan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dikabarkan menyempatkan diri hadir di acara Deklarasi Nasional dan Kongres AMI (Anak Muda Indonesia) tersebut. Kepastian kehadiran sang menteri tersebut disampaikan sendiri oleh Gazam selaku deklarator AMI saat bertemu dengan menpora di ruang kerjanya 5 Januari 2017 lalu. Kebetulan pada saat yang hampir sama menpora juga ada agenda untuk meresmikan pondok pemuda di Papua Barat.

Layaknya sebuah kongres yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi, dalam kongres AMI ini juga diagendakan acara pemilihan ketua umum dan sekertaris jenderal yang baru untuk menggantikan pengurus sementara yang sebelumnya telah dibentuk sebelum kongres.

Nah sebelum memilih ada baiknya, kita menyimak visi-misi dari masing-masing calon ketua umum yang kabarnya dipastikan sudah mencalonkan diri.

Berikut profil calon ketua umum AMI tersebut:

Al Ghazali Musaad

Al Ghazali Musaad. (Sigit Artpro)
Al Ghazali Musaad. (Sigit Artpro)

Anak Muda Harus Menjadi Garda Terdepan dalam Mengawal Keutuhan NKRI

Anak muda kelahiran Seram 25 Mei 1987 ini mengaku keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua AMI didasari oleh keinginannya yang tulus untuk memajukan AMI. Apalagi saat ini anak tunggal dari pasangan Musa Musaad dan Almarhumah Fatma Musaad ini telah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Anak Muda Indonesia Provinsi Papua Barat.

Saya merasa terpanggil dan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum AMI sekaligus memajukan AMI sebagai sebuah OKP yang bisa menjawab kebutuhan anggotanya, ujar Direktur Eksekutif Intitute of Democracy and Civil Society (IDCS) ini kepada Jakarta Review.

Ketua DPD jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Provinsi Papua Barat ini memiliki visi dan misi membangun anak muda Indonesia yang berdikari, yakni berdaulat dalam bidang politik, ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan sebagaimana konsep Trisakti yang pernah dicanangkan founding fathers kita Proklamator Republik Indonesia Ir.Soekarno.

Lulusan Ilmu Pemerintahan Institute Agama dan Keagamaan Oukumeni Indonesia Timur Ambon ini merasa prihatin dengan fenomena radikalisme yang saat ini banyak menghinggapi anak muda Indonesia. Baginya tidak ada tempat buat paham radikalisme dan komunisme dalam sistem ketatanegaran Indonesia. Karena selama ini pancasila sebagai sistem nilai bangsa telah berhasil menjadi perekat bangsa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pancasila adalah satu-satunya paham yang tepat bagi bangsa ini dan NKRI adalah sistem ketatanegaraan yang tepat buat bangsa ini, pungkasnya.

Imam Machfudin

Imam Machfudin (Sigit Artpro)
Imam Machfudin (Sigit Artpro)

AMI Harus Bisa Menjawab Tantangan Yang Dihadapi Bangsa Ini

Ukuran tubuhnya boleh kecil, tapi saya punya keberanian dan gagasan yang besar untuk memajukan organisasi Angkatan Muda Indonesia (AMI) demikian penuturan lelaki kelahiran Mojokerto, 25 November 1992 ini ketika ditanya alasannya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum AMI pada pelaksanaan Kongres AMI di Raja Ampat 13-14 Januari 2017 mendatang.

Keberaniannya mencalonkan diri sebagai Ketum AMI lanut Imam, dilatarbelakangi oleh niat dan ketulusan hati serta semangat kecintaan kepada bangsa serta keinginan berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khoirot) bersama-sama dengan para kandidat yang lain.

Melalui pencalonannya sebagai Ketum AMI, Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mojokerto periode 2014-2016 ini ingin mengokohkan AMI sebagai organisasi kepemudaan yang solid dalam hal administrasi dan kompeten dalam kaderisasi. Adapun misinya, bersatu menuju pemuda Indonesia yang mandiri, berdaya saing dan berkarakter.

Sebagai kader AMI saya siap memilih dan dipilih. Saya juga siap membantu ketua terpilih dalam melaksanakan tugas organisasi apabila belum terpilih. Sebaliknya saya juga siap mengemban tugas apabila terpilih. Yang terpenting bagi saya adalah kontribusi untuk organisasi masyarakat, bangsa dan negara, tandas alumnus Sastra Indonesia Universitas Wisnuwardhana Malang ini.

Wairuddin Al Haq

Wairudin Al Haq (Sigit Artpro)
Wairudin Al Haq (Sigit Artpro)

Kehadiran AMI Harus Jadi Bagian Solusi Anak Muda Indonesia

Perawakannya memang kecil dan terkesan pendiam, tapi ketika bicara soal masalah ketimpangan sosial yang dialami oleh sebagian anak muda dari kalangan marginal, sosok yang dikenal dengan nama Wairuddin ini sontak tampil penuh semangat yang tinggi untuk mendiskusikannya.

Selama ini OKP yang ada terkesan tidak mengakomodir dan merangkul aspirasi anak muda dari kalangan marjinal misalnya pemuda pengangguran, putus sekolah dan pemuda yang tinggal di pelosok. Karena tidak ada ruang untuk berorganisasi tak jarang energi besar yang mereka miliki akhirnya digunakan untuk aktifitas yang negatif seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, minuman keras dan seterusnya, ujar anak bungsu dari sepuluh bersaudara buah hati dari pasangan suami isteri H Abdul Qowi dan Ibu Hj Aminah.

Keberpihakan kepada kalangan marginal inilah yang pada akhirnya membuat sosok kelahiran Pontianak 4 Juli 1986 ini tertarik untuk bergabung dengan organisasi Anak Muda Indonesia (AMI). Dan kini menjelang pra deklarasi, lelaki yang banyak mengikuti program pelatihan keterampilan dan kepemimpinan pemuda ini menyatakan siap tampil sebagai salah satu calon ketua umum.

Alumni S1 Jurusan Manajemen Universitas Borobudur tahun 2008 ini berjanji jika terpilih menjadi Ketua Umum AMI, dirinya akan merangkul semua kalangan kaum muda yang selama ini terpinggirkan tersebut.

AMI harus hadir sebagai bagian dari solusi anak muda Indonesia untuk sama-sama berjuang meraih kejayaan bersama caranya dengan memberdayakan para anggotanya melalui berbagai aktifitas pelatihan, kepemimpinan dan kewirausahaan, pungkas Alumni S2 Jurusan Magister Manajemen 2011 ini.

Tommy Kurniawan

Tommy Kurniawan (Tempo.co)
Tommy Kurniawan (Tempo.co)

Ingin Belajar Mengembangkan Diri Melalui AMI

Pengalaman terjun dalam aktifitas politik sebagai calon anggota legislatif (caleg) nampaknya masih membekas pada sosok Tommy Kurniawan. Blusukan ke berbagai pelosok daerah pemilihan (dapil) menyadarkan pesinetron ini tentang banyak hal yang harus diperbaiki di negeri ini terutama pemerataan kesempatan kerja dan beraktifitas bagi kalangan muda marjinal.

Mereka anak muda yang hanya lulusan SMA, SMP, SD bahkan yang putus sekolah tetap berhak mendapat kesempatan untuk beraktualisasi diri sekaligus memperbaiki taraf hidupnya, ujar Suami dari Tania Nadira ini.

Berdasarkan kesadaran pemahaman tersebut, Tommy begitu dirinya biasa disapa kini gandrung dengan aktifitas berorganisasi. Karena itu jangan heran, dirinya tak menolak ketika ditawari untuk turut serta dalam pemilihan Ketua Umum organisasi Anak Muda Indonesia (AMI).

Saya merasa haus dalam berorganisasi dan karenanya ingin belajar lebih dalam lagi dalam berorganisasi untuk meningkatkan kapasitas diri, jelasnya.

Ayah dua anak ini memang tak main-main dalam melibatkan diri dalam berorganisasi. Tak ayal disela kesibukan sebagainya artis, Tommy mulai sering terlibat di berbagai aktifitas sosial dan berorganisasi. Lihat saja belum lama ini menantu dari politisi Golkar Fadel Muhammad ini dipercaya menjadi salah satu anggota Tim Transisi sebuah tim yang sengaja dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengurusi keadaan PSSI yang saat itu sedang dibekukan oleh FIFA.

Jadi saya nggak polos-polos amat dalam berorganisasi, tutur bintang sinetron ‘Inayah’ ini kepada Jakarta Review.

Nah dengan berbagai pengalaman itulah, Tommy siap maju sebagai Ketua Umum AMI dalam munas yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Dengan segala kerendahan hati, saya akan curahkan semua kemampuan yang saya miliki untuk mengembangkan organisasi, tandasnya

Yasti Yustia Asih

Yasti Yustia Asih (istimewa)
Yasti Yustia Asih (istimewa)

Kualitas SDM Pemuda Harus Unggul untuk Menghadapi MEA

Aktif dalam banyak organisasi kepemudaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam, Himpunan Pemuda Pertambangan Indonesia (HIPPI), Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi, Konsorsium Pemuda Indonesia hingga Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tak membuat sosok kelahiran Sukabumi, 11 Juli 1986 silam ini merasa jenuh dalam berorganisasi.

Baginya organisasi kepemudaan yang diikutinya masih bersifat elitis lantaran hanya membatasi keanggotaan pada pemuda dari kalangan tertentu saja misalnya mahasiswa. Padahal yang namanya pemuda adalah insan yang berusia mulai dari 18 tahun hingga 30 tahun. Berdasarkan definisi ini pemuda tentu tak terbatas pada tingkat pendidikannya. Apakah dia lulusan perguruan tinggi atau bahkan hanya lulusan SMA, SMP, SD atau yang tidak pernah mengenyam bangku pendidikan sama sekali.

Anak muda apapun tingkat pendidikannya apalagi yang hanya lulusan SMA harus tetap diberdayakan dan karenanya memerlukan wadah untuk beraktualisasi diri dalam sebuah organisasi, ujar sulung dari tiga bersaudara ini kepada Jakarta Review.

Nah atas alasan keberpihakan itulah, alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan STISIP Widyapuri Mandiri ini, tertarik untuk bergabung menjadi bagian dari AMI sebuah organisasi kepemudaan yang memposisikan dirinya sebagai organisasi kepemudaan yang egaliter dan mau menjangkau kalangan marjinal.

Tak hanya ingin sekedar bergabung dengan menjadi anggota biasa, lulusan S2 Ilmu Kesejahteraan Sosial UI ini mengatakan ingin berbuat lebih jauh di AMI dengan turut serta sebagai salah satu calon ketua umum.

Saya ingin AMI menjadi wadah buat mereka anak muda dari kalangan marjinal, tandasnya.

Jangan lupa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) nggak ada pilihan bagi kita kecuali meningkatkan kualitas SDM pemuda Indonesia.

Hanya satu negeri yang pantas menjadi negeriku dan itu adalah Indonesia. Dan saya ingin membangun negeri ini dengan cara meningkatkan kualitas SDM anak mudanya, pungkasnya. (win)

 

Related Articles

Back to top button