Pembangunan LRT Melayang Juga Lebih Murah dibanding di bawah Tanah

Jakarta Review, Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk menyatakan penerapan konstruksi elevated (melayang) menjadi opsi paling tepat untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan, dalam hal pembangunan moda perkeretaapian, ada tiga pilihan posisi konstruksi, yakni at grade (tepat di atas tanah), melayang, dan underground (di bawah tanah). Dari ketiga opsi itu, terang Pundjung, konstruksi melayang menjadi pilihan paling tepat untuk pembangunan LRT Jabodebek.
“Untuk pembangunan LRT Jabodebek di dalam kota Jakarta dari Cawang-Kuningan tidak ada opsi at grade kecuali mengorbankan jalan tol sehingga tinggal underground ataupun elevated. Tapi dari sisi cost (biaya), elevated lebih murah daripada underground,” ujar Pundjung di Jakarta, Senin (14/1).
Menurut dia, konstruksi elevated meminimalisasi dampak yang bisa ditimbulkan terhadap badan jalan sehingga tidak ada perlintasan sebidang.
“Kalau elevated tidak akan mengganggu badan jalan. Di Kuningan sama sekali tidak ambil badan jalan, hanya median jalan saja dan halte busway juga masih bisa tetap di situ,” sebut Pundjung.
Lebih lanjut, dia menambahkan, proyek LRT Jabodebek di lintasan Bekasi Timur-Cawang dan Cibubur-Cawang memanfaatkan right of way (ROW) jalan tol yang sudah ada. Dengan begitu, besaran lahan yang dibebaskan akan lebih sedikit serta bisa mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan bila ada pembebasan lahan.
Sumber: BeritaSatu.com