NASIONAL

Gelar Pertemuan, Mendag dan Jajaran Manajemen PPI Optimis Perdagangan Indonesia Tahun Ini Akan Lebih Baik

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pertemuan dengan Jajaran Direksi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)/PPI, bertempat di Kantor Pusat Graha PPI pada Jumat, (19/03/2021). (dok: Istimewa)

Jakarta Review, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pertemuan dengan Jajaran Direksi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)/PPI, bertempat di Kantor Pusat Graha PPI pada Jumat, (19/03/2021).

Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan kehidupan dan ekonomi. Momentum ini dapat digunakan untuk mendorong inovasi, terutama mengatasi masalah kesehatan dan perekonomian akibat pandemi.

Mendag dan Jajaran Direksi PPI memiliki kesamaan bahwa sangatlah penting untuk mengoptimalkan transformasi Indonesia menuju negara penghasil dan pengekspor barang industri dan industri berteknologi tinggi di 2021 yang perlu didukung melalui perjanjian perdagangan internasional. Cara ini dinilai sangat penting karena untuk mengekspor produk lebih banyak dan membuka pasar yang lebih luas.

“Indonesia sedang beralih dari mengekspor barang mentah dan setengah jadi menjadi barang industri berteknologi tinggi. Untuk itu, perlu diciptakan pelaku UMKM yang tangguh,” ujar Lutfi

Beberapa waktu yang lalu, Presiden Jokowi memaparkan arahannya terkait tugas Kementerian Perdagangan dalam strategi meningkatkan traffic perdagangan Negara, melalui stabilisasi harga serta meningkatkan daya beli masyarakat; membantu UKM, dengan membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor, termasuk memperbaiki struktur kerja dengan Balai Latihan Ekspor; serta meningkatkan ekspor, melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nonĀ tradisional.

Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa untuk mewujudkan arahan Presiden, ia akan mendorong iklim usaha yang kondusif dan membantu para pelaku usaha untuk dapat terus bekerja, terutama di tengah kondisi pandemi ini sehingga perekonomian nasional dapat terus bergerak.

PPI tentu akan mendukung Kementerian Perdagangan untuk menjaga kestabilan harga, membantu pelaku UKM, dan meningkatkan ekspor melalui kerja sama perdagangan internasional. Hal ini juga sesuai dengan 5 Prioritas Utama Kementerian BUMN yang secara insiatif diimplementasikan dalam RJPP 2020-2024 dan RKAP 2021 PPI.

“PPI akan terus mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target sasaran strategis tahun 2021 baik dalam sektor Perdagangan Dalam Negeri maupun Perdagangan Luar Negeri, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah membangkitkan kembali geliat perekonomian, khususnya dalam proses pemulihan ekonomi nasional,” ujar Nina Sulistyowati, Direktur Utama PPIĀ dalam keterangan resminya (23/3).

Sektor konsumsi menjadi sektor penting dalam upaya pemulihan ekonomi 2021. Sektor konsumsi menguasai 54 persen terhadap pertumbuhan GDP atau produk domestik bruto, dan menjadi pilar dasar untuk memperbaiki GDP Indonesia.

Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan memiliki enam strategi yang akan diterapkan dalam perdagangan luar negeri tahun 2021 di tengah kondisi pandemi yang diperkirakan masih akan berlangsung di tahun ini.

Strategi pertama adalah pasar nontradisional, di mana Kemendag terus mencari dan memanfaatkan peluang di negara-negara nontradisional sebagai alternatif pasar ekspor.

Kedua adalah penyelesaian perjanjian perdagangan. Kemendag menargetkan akan segera menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan internasional.

Strategi ketiga adalah promosi dagang di dalam dan luar negeri.

Sementara strategi keempat terkait misi dagang. Dalam hal ini, Kemendag akan melakukan penguatan misi dagang yang meliputi forum bisnis, business matching serta dialog bisnis. Dengan terbatasnya mobilitas antarnegara akibat masih adanya pandemi, pemanfaatan teknologi digital akan menjadi solusi dalam strategi ini.

Selanjutnya, strategi kelima adalah memastikan arus barang masuk terutama bahan baku dan penolong, karena barang-barang tersebut yang nantinya akan diproses menjadi barang ekspor.

Sedangkan strategi keenam terkait masalah perizinan. Dalam hal ini, Kemendag akan memberikan kepastian hukum dan proses bagi para eksportir dan importir dalam pengurusan perizinan yang dilakukan.

Related Articles

Back to top button