Jakarta Review – Kongres pertama Anak Muda Indonesia (AMI) yang berlangsung di Raja Ampat 14 Januari lalu menetapkan Imam Machfudin sebagai Ketua Umum terpilih.
Pemuda kelahiran Mojokerto, 25 November 1992 ini terpilih menyisihkan tiga sosok lain yang juga ikut mencalonkan diri antara lain Al Ghazali Musaad, Wairuddin Al Haq, dan Yasti Yustia Asih. Sementara Tomy Kurniawan tidak hadir di arena kongres.
Deklator AMI Abdullah Gazam menjelaskan keterpilihan Imam diputuskan melalui mekanisme penunjukan. Ini terjadi karena sebagai deklarator, dirinya diamanatkan oleh peserta kongres untuk memilih ketua umum.
Namun demikian lanjut Gazam, keputusan untuk memilih ketua umum tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan konsultasi dengan Menpora sebagai stake holder AMI dan beberapa pihak lain yang dianggap kompeten.
“Saya pikir, ini karena AMI organisasi kepemudaan yang baru lahir, jadi peserta memberikan mandat untuk menetapkan ketua umum terpilih dan sejumlah pengurus inti lainnya seperti Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara. Selebihnya akan dibentuk tim formatur untuk melengkapi susunan kepengurusan yang mencerminkan keterwakilan tiap wilayah,” ujarnya kepada Indonesia Review.
Dalam sambutannya sesaat setelah ditetapkan sebagai ketua umum, Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mojokerto periode 2014-2016 ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada kepercayaan yang diberikan oleh Deklarator.
“Yang jelas, saya akan memberikan kemampuan yang terbaik untuk mengembangkan AMI. Dan untuk itu, sebagai Ketum terpilih saya tetap membutuhkan dukungan sahabat AMI dari berbagai wilayah lainnya,” tandasnya. (win)