Jakarta Review – Menyadari nilai strategis potensi sumber daya manusia (SDM) Paskibraka 2016 baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjadikan Paskibraka tahun 2016 sebagai duta anti narkoba.
Langkah konkret dari PPI ini tertuang dalam nota kerja sama (MoU) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ditandangani oleh perwakilan PPI Pusat dan BNN yang dilakukan di Wisma Soegondo Komplek PP-PON Cibubur, Jakarta, Rabu, atau di sela penutupan pendidikan Paskibraka 2016 oleh Kemenpora.
Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia, Gousta Feriza mengatakan kerjasama dengan BNN dijalin karena Pengurus Pusat PPI akan menjadikan adik-adik purna paskibraka di semua tingkatan sebagai duta anti narkoba. Selesai bertugas menjadi pengibar Bendera baik itu di Istana Negara, Ibukota Provinsi dan Kabupaten/Kota, adik-adik paskibraka yang jumlahnya bisa mencapai 3000 orang semuanya akan dinobatkan menjadi Duta Anti Narkoba dan Gugus Bela Negara.
Gousta menambahkan kerjasama dengan BNN ini adalah bagian dari optimalisasi peran adik-adik kita semua. Sebagai pilot project lanjut Gousta, PPI juga menugaskan 4 Provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Lampung. Nantinya kepada adik-adik yang purna tugas baik itu di Istana Negara, Ibukota Provinsi dan Kabupaten/Kota akan disematkan pin purna kepada mereka semua.
“Melalui kegiatan ini kita ingin gaung paskibraka tak hanya terasa disekitar Istana Negara saja tapi juga meluas hingga kepolosok tanah air,” ujar Gousta di sela-sela acara penutupan rangkaian diklat Paskibraka Nasional 24/8 lalu.
Gagasan duta narkoba ini direalisasikan didasari oleh keprihatinan Pengurus Pusat PPI terhadap makin maraknya peredaran narkoba di Indonesia.
“Kami tak ingin berpangku tangan melihat kondisi tersebut dan sebagai pemuda terpilih dari berbagai kalangan, PPI ingin menjadi garda terdepan dalam membantu bangsa untuk memberantas peredaran narkoba ditengah masyarakat khususnya kalangan muda,” cetusnya.
Selain itu kami juga ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh adik-adik yang baru bergabung menjadi PPI. Selama ini usai bertugas upacara bendera mereka otomatis menjadi bagian dari Purna Paskibraka Indonesia lalu kembali ke daerah asal masing-masing tanpa diiringi misi dan tugas tertentu. Kini kondisinya berbeda, nanti sehabis bertugas mereka langsung disematkan pin purna sekaligus duta narkoba dan menjadi bagian dari gugus bela negara.
“Terpilih sebagai petugas pengibaran bendera pada saat Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten kota adalah sebuah proses yang tidak mudah. Ada proses seleksi yang panjang disana dari sisi mental, spiritual, keterampilan dan pengetahuan. Dan jangan lupa ada biaya besar juga yang dikeluarkan oleh negara setiap tahunnya. Karena itu terlalu mahal negeri ini membiayai adik-adik kita yang menjadi petugas bendera mulai dari istana negara hingga kabupaten/kota kalau tidak diberikan nilai tambah untuk menjalani misi tertentu misalnya menjadi duta narkoba ini,” pungkasnya. (win)