EKONOMINASIONAL

Penjualan Flat, Laba Indofood Turun 37 Persen

kantor pusat indofoodJakrev.com – Sepanjang kuartal I/2015, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas menjadi Rp870,1 miliar, atau turun 37,3 persen dari posisi Rp1,39 triliun di kuartal I/2014.

Marjin laba bersih perusahaan milik taipan Anthony Salim tersebut turun menjadi 5,8 persen dari 9,2 persen terutama karena rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 11,6 persen menjadi Rp1,05 triliun dari Rp939,9 miliar.

“Memasuki tahun 2015, kondisi makro ekonomi domestik masih kurang kondusif. Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan dan nilai tukar rupiah yang masih terus terdepresiasi, kinerja operasional kami masih positif,” ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Antoni Salim dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/4/2015).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (30/4/2015), disebutkan laba per saham dasar Indofood juga merosot menjadi Rp20 dari sebelumnya Rp25.

Penjualan bersih emiten berkode saham INDF tersebut memang terbilang datar. Triwulan pertama tahun ini, Indofood mengantongi pendapatan bersih Rp15,02 triliun dari tahun sebelumnya Rp15,03 triliun. Namun demikian, beban pokok penjualan berhasil diturunkan menjadi Rp10,91 triliun dari Rp11,19 triliun. Sehingga, laba kotor yang diraup Indofood meningkat menjadi Rp4,1 triliun dari sebelumnya Rp3,8 triliun.

Pada saat yang sama, laba usaha Indofood meningkat menjadi Rp1,74 triliun dari Rp1,59 triliun. Laba sebelum pajak dibukukan sebesar Rp1,09 triliun dari Rp2,03 triliun dan laba periode berjalan Rp777,07 miliar dari Rp1,51 triliun.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Indofood mencapai Rp88,56 triliun dari akhir tahun lalu Rp86,09 triliun. Liabilitas Rp47,18 triliun dari Rp45,82 triliun dan ekuitas Rp41,37 triliun dari Rp40,27 triliun. (umi)

Back to top button