DIDAKTIKANASIONAL

Penulis Buku Di Kejar Rezeki Tularkan Virus Wirausaha di Acara Penutupan Diklat Paskibraka

Gus Tanto tampak-sedang memberikan pemaparan kepada peserta Diklat Paskibraka Nasional 2016 (Sigit Herjanto)
Gus Tanto tampak-sedang memberikan pemaparan kepada peserta Diklat Paskibraka Nasional 2016 (Sigit Herjanto)

Jakarta Review – Ada yang menarik di acara penutupan Diklat Paskibraka Nasional 2016 yang lalu. Di acara tersebut penulis Buku Di Kejar Rezeki Gus Tanto Abdurrahman tampil sebagai salah satu pemateri.

Lelaki kelahiran Sleman 30 Agustus 1978 ini tampil memberikan materi kewirausahaan kepada adik-adik paskibraka nasional dan paskibraka DKI dan Banten yang hadir di acara tersebut.

“Ya saya tampil sebelum Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi hadir menutup acara,” kata sosok yang memiliki nama lengkap Tanto Abdurrahman Al Anwari ini kepada Jakarta Review 1/9/2016.

Purna Paskibraka Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1995 ini ingin menularkan virus kewirauasahaan. Ini penting diutarakan sejak dini supaya pikiran mereka terbuka bahwa keberhasilan dalam hidup itu pilihannya tidak terbatas dengan hanya menjadi pegawai atau PNS saja.

“Saya angin adik-adik paskibraka 2016 punya pandangan dan wawasan tentang masa depannya khususnya mengenai dunia wirausaha, “ujar Pendiri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Abdurrahman Al Awari ini

Dalam pemaparannya suami dari Ayu Sitoresmi ini juga mengingatkan kepada yuniornya, bahwa dalam hidup pasti ada dinamikanya. Tapi kita jangan lemah, apalagi putus asa. Bangun mental yang kuat, dekatkan diri kita dengan Sang Pencipta Yang Maha Kaya. Insya Allah kita akan meraih kesuksesan.

Ayah tiga anak ini tak asal bicara, karena sebagai pengusaha dirinya sendiri sempat terpuruk dan menderita kerugian hingga Rp.58 miliar. Namun karena mental yang kuat dan bangun kedekatan dengan Yang Maha Kaya, semua masalah tersebut kini sudah terlewati. Dan bukan itu saja, kini usaha yang digelutinya makin berkembang.

“Yang namanya jatuh bangun dalam usaha itu biasa. Namun asal kita punya mental yang kuat dan bangun kedekatan dengan Yang Maha Kaya, Insya Allah kita akan berhasil untuk melewatinya. Percayalah, karena saya sudah membuktikannya,” tuturnya.

Sebagai wujud rasa syukur karena telah diangkat dari keterpurukan oleh Yang Maha Kuasa, Gus Tanto, lalu mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Abdurrahman Al Awari di Sleman Yogyakarta. Pesantren yang berdomisili diKronggahan Trihanggo Gamping Sleman ini kini semakin berkembang. “Alhamdulillah saat ini santri yang mondok sudah mencapai 1700 orang, semuanya gratis alias full bea suswa. Jadi yang mau nyantri bisa langsung datang,” tandas Gus Tanto seraya mengajak siapa saja untuk mondok di pesantrennya. (win)

Back to top button