Jakarta Review – Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan kredit 2017 sebesar Rp 135 triliun. Jumlah ini meningkat Rp 20 triliun lebih banyak dari target tahun ini sebesar Rp 115 triliun.
“2017 paling tidak kita ingin tambah Rp 20 triliun dari Rp 115 triliun,” kata Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S Anwar seperti dikutip detik.com saat Media Gathering di Marina Ancol, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Diding mengatakan, porsi kredit di luar kredit usaha rakyat (KUR) masih akan menjadi kontributor utama terhadap penjaminan kredit tahun depan, yaitu sebesar Rp 85 triliun. Sementara volume penjaminan KUR masih di angka Rp 50 triliun.
Meskipun volume penjaminan KUR tersebut masih lebih kecil dibandingkan penjaminan non KUR, namun menurut Diding, porsi penjaminan KUR tahun depan yang jauh lebih besar dibanding tahun ini membuktikan komitmen Jamkrindo mengakomodir permintaan kredit UMKM yang ada di seluruh Indonesia.
“Bicara penugasan Jamkrindo kan memberikan penjaminan bagi UMKM. Jadi KUR atau non KUR, itu bagi UMKM,” ungkapnya.
Adanya tambahan target volume penjaminan ini kata dia didorong oleh besarnya potensi UMKM yang ada di Indonesia. Seperti diketahui, pemberian jaminan KUR maupun non KUR diperlukan untuk membantu UMKM yang produktif dan layak namun belum bankable (belum memenuhi persyaratan kredit/pembiayaan Bank) untuk dapat mengakses kredit/pembiayaan dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya.
“Berdasarkan data BPS dan Kemenkop, ada 56 sampai 57 juta UMKM yang ada di Indonesia. Yang bisa akses ke perbankan dan lembaga keuangan non bank untuk memperoleh pembiayaan itu baru sekitar 20%an. Jadi masih banyak lagi bisa digali,” tuturnya.
Sebagai informasi, hingga Oktober 2016, Jamkrindo mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 717,43 miliar atau 76,3% dari target RKAP Laba sebelum pajak tahun 2016 sebesar Rp 940,66 miliar.
Sedangkan total pendapatan, mencapai Rp 2,19 triliun, yang terdiri dari pendapatan operasional (pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi) sebesar Rp 1,97 triliun atau 69,6% dari anggaran Rp 2,83 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 218,81 miliar atau 65,6% dari anggaran Rp 333,71 miliar. (win)