EKONOMINASIONAL

Salurkan Bansos Secara Digital, BNI Uji Coba di Semarang

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyaksikan Pencairan dana Bansos PKH secara serentak  untuk 386 penerima manfaat warga Kecamatan Banyumanik, Semarang (istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyaksikan Pencairan dana Bansos PKH secara serentak untuk 386 penerima manfaat warga Kecamatan Banyumanik, Semarang (istimewa)

Jakarta Review – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuktikan bahwa sistem digital dapat digunakan untuk menyalurkan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan atau Bansos PKH secara riil. Setelah sukses dengan ujicoba penyaluran Bansos PKH secara digital di Blitar, Jawa Timur pada 21 Oktober 2016, kini Kementerian Sosial Republik Indonesia mencairkan dana Bansos PKH secara riil di Semarang, Jawa Tengah melalui agen-agen Branchless Banking BNI atau Agen46 dan Warung-warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik (e-Warong KUBE).

Pencairan dana Bansos PKH secara serentak ini diberikan untuk 386 penerima manfaat warga Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jumat (28 Oktober 2016). Hadir menyaksikan Pencairan Dana Bansos PKH tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial RI Andi ZA Dulung, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Direktur Utama BNI sekaligus Koordinator Penyaluran Bantuan Sosial Bank-bank Milik Negara (Himbara) Suprajarto, serta Direktur Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati.

Pencairan Dana Bansos PKH secara serentak kepada 386 penerima manfaat tersebut disalurkan melalui 9 Agen46 dan 1 e-Warong KUBE yang juga sudah ditetapkan sebagai Agen46. Langkah ini menjadi lembaran sejarah baru dalam penyaluran Bantuan Sosial PKH yang sebelumnya diterima secara manual dan dalam bentuk uang tunai.

Kini, dana Bansos PKH tersebut dicairkan melalui Tabungan yang dapat dibuka melalui Agen46 BNI serta e-Warong KUBE yang sudah memiliki sertifikat Agen46 BNI. Setiap Keluarga Penerima Manfaat akan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang didalamnya telah tertanam dua sistem yang canggih, yaitu Saving Account dan e-Wallet.

Suprajarto mengungkapkan, sebagai Saving Account, Tabungan dapat menampung dana Bansos PKH yang disalurkan Kementerian Sosial RI.Adapun sebagai e-Wallet, satu kartu dapat digunakan untuk berbagai program Bansos dan Subsidi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (RASTRA), Elpiji , Pupuk dan lain sebagainya.

Pada pencairan dana Bansos PKH di Banyumanik kali ini telah dibuktikan bahwa dana Bansos PKH memang dapat disalurkan melalui Tabungan yang dibuka di Agen46 -Agen46 BNI sekaligus dapat dicairkan kapanpun dikehendaki oleh penerima manfaat, sehingga lebih efektif, efisien, dan lebih tepat sasaran. Sebelumnya, pada peresmian e-Warong KUBE yang telah dilaksanakan di lebih dari 20 kota di Indonesia oleh BNI dan Kementerian Sosial RI telah diujicoba kemampuan KKS BNI sebagai alat pembayaran pada saat penerima manfaat membeli barang-barang kebutuhan pokok di e-Warong KUBE, dimana transaksi pembayaran dilakukan secara elektronik menggunakan KKS yang digesek pada Electronic Data Capture (EDC) BNI.

E-Warong KUBE-PKH merangkap sebagai Agen46 BNI yang dapat melayani masyarakat umum untuk kegiatan perbankan berupa pembukaan rekening, tarik dan setor uang ke tabungan, serta layanan pembayaran Listrik, Telpon, Pulsa, dan lain sebagainya.Pencairan PKH Non Tunai oleh pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) juga dapat dilakukan melalui 1.600 Outlet BNI, 16.000 ATM BNI, dan 23.000 Agen46 BNI.

Dengan membelanjakan dana bantuan sosial di e-Warong KUBE, Penerima Manfaat akan dapat memperoleh barang yang tersandarisasi dengan kualitas yang terjamin serta harga yang lebih murah.Selanjutnya untuk mendukung transparansi pengelolaan dan penyaluran Bansos dan Subsidi, semua pihak yang berkepentingan dengan data dapat memanfaatkan fitur monitoring dan reporting yang ada. Dashboard dapat dipasang dimana saja untuk memantau penyaluran Bansos dan Subsidi secara real time dan akurat.

Uji coba di Banyumanik menunjukkan bahwa BNI telah siap menyalurkan Bansos secara Non Tunai PKH menindaklanjuti penandatanganan PKS dengan Kemensos bersama dengan Bank-bank HIMBARA tanggal 4 Oktober 2016 untuk menyalurkan sekitar 695 ribu Keluarga Penerima Manfaat di 68 kabupaten kota, serta peresmian e-Warong KUBE ke-20.

Sistem ini menggunakan mekanisme nontunai melalui sistem Layanan Keuangan Digital (LKD) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar penyaluran Bansos dan Subsidi terintegrasi dengan sistem perbankan, sehingga penyaluran dapat tepat jumlah, tepat sasaran, lebih efektif dan efisien.

SMART City Semarang

Pada kesempatan yang sama, BNI akan menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Semarang terkait Pemanfaatan Fasilitas Jasa dan Layanan Perbankan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah serta Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Semarang. Bentuk hubungan kerjasama BNI dengan pemerintah Kota Semarang meliputi Solusi Transaksional Perbankan berupa e-pajak hotel, restoran dan tempat hiburan, e-collection sewarusun, e-PDAM, Tap Cash Trans Semarang dan integrasi data serta payment dalam satu kartu Semarang Hebat.

Melalui eCommerce dengan konsep Semarang Creative Gallery, BNI juga siap mengembangkan perekonomian masyarakat Semarang untuk usaha produktif dan mendukung perluasan pasar hasil-hasil produksi masyarakat Semarang sehingga pasar akan lebih terbuka. Hal ini sesuai dengan slogan Pemerintah Kota Semarang yaitu BE SMART CITY yang merupakan kependekan dari Based on E-Government, Semarang More Accountable, Realistic dan The transparent city.

Untuk selanjutnya, kami siap menjadi banking partner Pemerintah Kota Semarang BE SMART CITY. Kerja sama ini juga dapat menjadi langkah strategis untuk menjadikan BNI sebagai One Stop Banking Solution bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia, ujar Adi Sulistyowati. (fh)

Related Articles

Back to top button