OLAHRAGA

Delapan Negara Ramaikan Penyelenggaraan ASEAN Autism Games 2018

Pembukaan AAG 2018 di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10)  

Jakarta Review, Jakarta – Ratusan penyandang spektrum autistik dari delapan negara ASEAN, ikut bertanding dalam ASEAN Autism Games (AAG) 2018 yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10).

Pada tahun ini, Indonesia bertindak menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Autism Games (AAG) yang sudah digelar untuk keempat kalinya. Sebelumnya telah diselenggarakan di Filipina, Myanmar dan Thailand.

“Kegiatan ini merupakan yang keempat kalinya dilaksanakan. Dan sifatnya berpindah-pindah negara. Tahun lalu dilaksanakan di Thailand,” ujar Ketua Yayasan Autisme Indonesia (YAI), Melly Budhiman.

Melly menuturkan AAG 2018 sendiri mempertandingkan dua cabang olahraga, yakni lari dan renang.

“Cabang olahraga lari dan renang dipilih karena sebagian besar penyandang autisme belum paham mengenai rules atau aturan lomba,” kata Melly.

Tercatat, sebanyak 215 potensial atlet dengan spektrum autistik yang berkompetisi pada dua cabang olahraga tersebut. Masing-masing cabang olahraga mempunyai dua kelas yaitu 50 meter dan 100 meter. Uniknya, AAG 2018 sendiri digelar tanpa dukungan pembiayaan dari pemerintah.

Ajang ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dimeriahkan tarian tradisional yang ditampilkan oleh anak-anak dan remaja penyandang spektrum autistik.

Menurut Melly, AAG 2018 sendiri tidak berorientasi kompetisi, melainkan persahabatan.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan persahabatan, saling support dan tentunya menambah kepercayaan diri anak-anak dengan spektrum autistik,” tambahnya.

Sekedar informasi untuk penyelenggaraan AAG kali ini, Indonesia sendiri bakal menurunkan sebanyak 179 peserta, Filipina 6 peserta, Myanmar 13 peserta, Vietnam 3 peserta, Singapura 5 peserta, Malaysia 9 peserta, Laos 1 peserta, dan Thailand 1 peserta.

Adapun penyelenggaraan AAG 2018 adalah Yayasan Autisma Indonesia (YAI), London School of Public Relations (LSPR), London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), Asia Pacific Development Centre on Disability (APCD), Pemerintah Jepang dan Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia dari Thailand. Selain itu AAG 2018 juga didukung para mitra, yaitu Sekretariat ASEAN, ASEAN Autism Mapping, ASEAN Autism Network (AAN), Japan-ASEAN Integration Fund dan sector bisnis lainnya. (win)

Related Articles

Back to top button