OLAHRAGA

Untuk Kebersamaan, Papua Barat Ingin Dilibatkan Sebagai Penyelenggara PON 2020

Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy. (Sigit Herjanto)
Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy. (Sigit Herjanto)

Jakarta Review – Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XIX baru saja berakhir di Jawa Barat. Berikutnya melalui keputusan pemerintah, PON ke XX empat tahun mendatang dipastikan akan belangsung di Provinsi Papua.

Keputusan tersebut tentu menggembirakan buat orang Papua, karena nantinya menjadi provinsi paling timur pertama di Indonesia yang akan menggelar ajang multi-event skala nasional. Namun sayangnya keputusan tersebut tidak menyertakan Papua Barat sebagai tuan rumah bersama dengan Papua.

“Kenapa hanya Papua, Bapak Gubernur Papua Barat agak sedikit menggerutu dengan keputusan ini. Loh kenapa kami (Provinsi Papua Barat) tidak ikut dilibatkan sebagai penyelenggara PON 2020 di Papua. Padahal menurut beliau yang namanya Papua adalah Papua dan Papua Barat,” kata Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy kepada Jakarta Review di Jakarta pertengahan Oktober lalu.

Keinginan untuk dilibatkan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan PON XX tersebut lanjut Irene sudah disampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

“Saya sudah sampaikan keinginan Gubernur Papua Barat tersebut kepada Menpora melalui Sekertaris Menteri. Kebetulan tadi saya sempat bertemu dengan beliau,” tutur Irene.

Irene menjelaskan sebelumnya, atasannya tersebut sempat bersurat kepada Kemenpora mengenai keinginan tersebut.

“Jadi sekarang anggap saja, saya mendahului Bapak Gubernur untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Yang jelas, Bapak Gubernur sendiri akan hadir bertemu langsung dengan Menpora. Beliau menyampaikan sudah sempat menyampaikan surat tentang keinginan agar Papua Barat dilibatkan sebagai penyelanggara untuk beberapa cabang olahraga di PON 2020 mendatang,” tambahnya.

Irene menambahkan aspirasi ini sengaja disampaikan kepada Kemenpora, karena Pemerintah Provinsi Papua hingga kini belum memberikan sinyal positif terhadap keinginan kami yang ingin dilibatkan menjadi penyelanggara PON XX. Padahal sebelumnya dalamRapat Anggota Tahunan (RAT) KONI di Jakarta, 10-11 Maret 2014 silam,saya sempat mendengar Gubernur Papua Barat sempat menyinggung akan menggandeng Papua Barat jika daerahnya mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah PON XX.

“Nah saat ini saya berharap sinyal positif tersebut bisa diperoleh dari Kemenpora, tuturnya.

Terkait cabor apa saja yang bisa dilaksanakan, tentunya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi geografis yang dimiliki oleh Papua Barat. Selain itu yang tak kalah penting tentu saja kesiapan infrastruktur dan prasarana olahraga yang ada.

Yang jelas menurut Irene, daerahnya bisa menyelenggarakan beberapa cabor air seperti Selam, Layar dan Dayung. Itu semua bisa kita lakukan di Raja Ampat. Apalagi untuk olahraga selam disana peserta bisa melihat langsung keindahan bawah laut. Ini sekaligus menjual ikon pariwisata tersebut kepada peserta PON.

“Semua orang sudah tahu potensi Raja Ampat semua terdiri dari laut, mau panjang dan lebar berapa, pokoknya indah banget,” paparnya berpromosi.

Selain itu mungkin kami juga bisa dipercaya untuk menggelar olahraga motorcross (balap motor). Apalagi di PON kemarin di Jawa Barat, atlet Papua Barat sempat meraih medali. Jadi anggap saja ini semacam penghargaan buat daerah kami yang sudah berprestasi di cabor tersebut.

Irene menyadari menjadi penyelenggara PON tentu akan membutuhkan biaya yang besar, karena harus membangun sarana olahraga.

“Kalaupun kita diminta membangun beberapa sarana olahraga, kami siap. Asalkan sudah ada kepastian bahwa kita juga ikut dilibatkan sebagai penyelenggara PON 2020. Apalagi pembangunan sarananya juga akan didukung oleh APBN dan bertahap. Jadi nggak akan mengurangi fungsi APBD secara signifikan. Karena itulah, kami meminta kepastian ini sejak jauh-jauh hari agar perencanaan anggarannya menjadi lebih matang lagi,” cetusnya.

Lebih lanjut Irene menambahkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan pembangunan Sport Center di lahan seluas 40 hektar. Di arena yang akan meniru Sport Center yang ada di Kucing Malaysia tersebut rencananya bisa digelar beberapa cabang olahraga antara lain renang, hoki, bulutangkis, bola basket dan bola volley.

“Semuanya kini tinggal bagaimana Menpora membagi peran buat dua provinsi ini. Jangan lupa keterlibatan kami sebagai penyelenggara PON bersama Papua akan menimbulkan efek yang positif tidak saja dalam hal meringankan beban untuk saudara kami dari Provinsi Papua, tapi sekaligus juga akan menjadi pesan positif bagi dunia bahwa Papua itu tetap satu walaupun kini sudah terbagi dalam 2 provinsi,” pungkasnya. (win)

Related Articles

Back to top button