Jakrev.com – Dalam rangka mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Perumnas bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami) di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. “Pencanangan ini merupakan bagian dari realisasi program sejuta rumah sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ujar Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto dalam acara Groundbreaking Pencanangan Program Sejuta Rumah Untuk Rakyat di Lokasi Rusunami Cluster A8 Perumnas Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (29/4).
Rusunami Cluster A8 Cengkareng ini lanjut Himawan berdiri di atas lahan seluas 4,97 hektar yang terdiri dari lima blok rusunami. Kelima blok tersebut adalah blok Wakatobi, Derawan, Samosir, Raja Ampat dan Bunaken. Dari kelima blok tersebut, rencananya, Perumnas akan mengembangkan 5.439 hunian dalam 18 menara yang masing-masing terdiri atas 24 lantai, beserta fasilitas pendukung lainnya.
Himawan berharap dengan kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta ini, Perumnas berharap, masalah perizinan akan dapat berjalan lebih lancar sehingga proses pembangunan rusun di Jakarta dapat segera dilakukan.
Lebih lanjut Himawan menambahkan, untuk tahun ini Perumnas sedang merencanakan program pembangunan rumah sebanyak 33.500 unit dalam bentuk rumah susun dan rumah sederhana tapak. Selanjutnya bersamaan denngan acara pencanangan sejuta rumah, Perumnas juga melakukan pembangunan secara serentak di wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembangunan tersebut berupa rumah susun dan rumah sederhana tapak.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan pembangunan rusunami merupakan tanggung jawab dari Perumnas. Sedangkan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk membangun rusunawa.
“Ini adalah wujud dukungan kita kepada obsesi Pak Jokowi untuk membangun sejuta rumah di Indonesia. Nah untuk mewujudkan itu kita membangun rusunami dan rusunawa,” kata Djarot.
Menurutnya, rusunami lebih dimungkinkan daripada rumah susun sewa (rusunawa), karena bisa dibangun lebih tinggi. Hal ini disebabkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan standard pembangunan rusunawa, yaitu setinggi enam lantai.
“Kalau di Jakarta dibangun setinggi enam lantai, harga tanah mungkin jauh lebih mahal dari harga bangunannya,” terang Djarot.
Lebih lanjut Djarot menambahkan, hingga tahun ini, Pemprov DKI telah berhasil membangun 14 ribu unit Rusunawa di delapan lokasi. Tahun ini, pihaknya berharap bisa membangun 2.443 unit Rusunawa bagi warga tidak mampu.
Menurutnya, Pemprov DKI akan fokus membangun rusunawa karena bisa membangun setinggi 16 lantai. Dengan demikian bisa menyediakan tingkat hunian yang layak dan bagus bagi masyarakat Jakarta.
“Kita berharap bisa menyediakan tingkat hunian yang layak dan bagus bagi masyarakat Jakarta, supaya saudara-saudara kita yang menempati hunian tidak layak itu bisa kita pindahkan ke rusunawa. Dengan harapan apabila tingkat perekonomian mereka membaik, mereka bisa pindah ke rusunami,” tandasnya. (umi)