Jakrev.com – Efisiensi adalah hal yang paling sering didengungkan jika berhubungan dengan budgeting perusahaan. Di satu sisi perusahaan juga selalu menginginkan produk terbaik untuk mendukung kinerjanya. Dua hal yang sulit untuk didapat karena biasanya kualitas produk atau layanan selalu berbanding lurus dengan harga.
Terkait hal tersebut, ESET software keamanan komputer dan gadget buatan Slovakia meluncurkan ESET Business Security products Version 6. Di Indonesia, versi terbaru ini secara resmi diluncurkan tanggal 9 April 2015 dalam acara ESET Business Security Products LAUNCHMINAR (Launching & Seminar) 2015.
Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia mengatakan keistimewaan ESET Business Security Versi 6 salah satunya adalah pada sistem manajemen antivirus yang memudahkan kerja para IT Manager/Admin. ESET License Administrator (ELA) atau sistem lisensi terpusat berbasis cloud yang memungkinan para IT perusahaan memonitor multi lisensi berbeda dari banyak anak perusahaan via web.
“Ini sangat sesuai untuk perusahaan kelas menengah dan enterprise dengan ratusan hingga puluhan ribu komputer dan gadget yang harus dimanage dengan efisien,” ujarnya.
Selain itu lanjut Yudhi satu fitur untuk solusi manajemen bandwidth juga semakin ditingkatkan. Bandwidth Throttling adalah fitur yang memberikan keleluasaan bagi IT Admin untuk membatasi pemakaian bandwitdh untuk update ESET.
Yudhi menambahkan system proxy sebagai server architecture memungkinkan remote locations tidak membutuhkan instalasi server, cukup dengan ESET Remote Administrator Proxy lalu lintas data dari dan ke server utama akan dimanage dengan baik. Sementara Native ESET Remote Administrator (ERA) dengan 100 persen Linux OS dan berbasis WEB akan menjadi andalan mengingat banyak perusahaan memakai Linux Server untuk menghemat budget. Dengan ERA yang bisa diinstall di Linux praktis tidak akan ada penambahan budget karena tidak memerlukan lisensi OS.
“Kehadiran ESET Remote Administrator Versi 6 ini akan memberi dukungan yang jauh lebih baik untuk pengelolaan jaringan, karena peningkatan bukan hanya dari sisi deteksi ancaman tapi juga banyak menyentuh manajemen antivirus, apalagi pengembangan dari Versi 5 ke Versi 6 membutuhkan waktu dua tahun lebih dan hasilnya sangat terasa bagi para profesional IT karena terobosan-terobosan yang ada sangat membantu dan mendukung kebutuhan dan efisiensi perusahaan,” pungkasnya. (umi)