REHATSEREMONI

Gaya Taro Membangun Generasi Anak Tangguh Indonesia

Gambar TAROJakrev.com – Teknologi informasi berkembang sedemikian cepat dan membawa anak-anak menghabiskan waktunya di dalam ruangan dan terus berinteraksi menggunakan gawai, sementara itu, era globalisasi sudah di depan mata. Menjadi unggul di era yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian ini, dibutuhkan generasi yang tangguh.

Masa depan Indonesia ada di tangan generasi anak Indonesia. Dibutuhkan generasi anak yang tangguh untuk dapat membangun Indonesia yang lebih baik. Harus diakui bahwa arus informasi yang makin cepat di era digital ini berpengaruh pada gaya hidup & karakter anak.

Terkait hal tersebut, Tiga Pilar Sejahtera (TPS) sebagai produsen Taro merasa bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam usaha pembentukan anak Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan experiental learning untuk anak-anak Indonesia untuk menjadi pribadi yang mumpuni. Kegiatan experiental learning melibatkan 900 sekolah, 90. ribu anak dan aktivitas kepedulian lingkungan seperti event Hari Air, Hari Bumi dan Lingkungan Hidup.

Khusus tahun ini, Taro mengusung tema Generasi Anak Tangguh Indonesia yang tidak hanya mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan, namun juga melatih jiwa kepemimpinan dan solidaritas anak.

“Pembentukan karakter generasi anak tangguh Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan ini Taro mengajak para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam pembentukan karakter para calon pemimpin masa depan. Kampanye Generasi Anak Tangguh Indonesia diwujudkan melalui kegiatan Taro Rangers Go To School, program TV Aksi Taro Rangers yang ditayangkan setiap Minggu pukul 9 pagi. Puncak dari kampanye ini adalah aktivitas Taro Rangers Camp yang akan diselenggarakan pada bulan Juni mendatang,” kata Hetty Herawati, Head of Marketing Snack Divison, PT Tiga Pilar Sejahtera.

Perwakilan dari Yayasan Kita dan Buah Hati yang memang terus mengembangkan experiential learning, Hilman Al Madani M.Psi., mengatakan, “Model experiential learning dinilai sangat ideal untuk diterapkan di Indonesia. Apalagi alam Indonesia sangat mendukung dalam penerapan model belajar mengajar berbasis pengalaman di luar kelas. Namun, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh stakeholders antara lain pengamat pendidikan, komunitas pendidikan dan masyarakat dalam penerapannya.”tandasnya. (umi)

Back to top button