“Tak terasa, 25 tahun sudah FIFGROUP menjadi mitra pemberi solusi pembiayaan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai perusahaan pembiayaan, kini FIFGROUP tak hanya terbatas pada pembiayaan sepeda motor Honda melalui FIFASTRA. Tapi juga pembiayaan elektronik serta perabot rumah tangga melalui SPEKTRA”
Tak banyak orang tahu, bahwa sebagai anak perusahaan Astra International, FIFGROUP sempat dua kali merasakan kondisi sulit dan bahkan nyaris bangkrut. Pertama di pertengahan 1990-an. Saat itu FIFGROUP yang belum berpengalaman bisnis pembiayaan dan masih mencari bentuk dan arah yang tepat, langsung digoyang banyaknya kredit macet. Problem terpecahkan ketika, manajemen memutuskan untuk kembali ke khittah untuk hanya membiayai motor Honda saja.
Kemudian pada tahun 1998, sebagai imbas Krisis Moneter 1997, ketika FIFGROUP harus menegoisasi ulang utang-utangnya ke sejumlah bank di luar negeri, lantaran ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Ini problem terberat yang nyaris mencabut nyawa FIFGROUP. “Perusahaan mau makin hancur, ya memang sudah hancur. Tapi jika kita berhasil melawati masa sulit ini, kita bakal jadi pahlawan,” kata Ida P Lunardi Presiden Direktur FIF kala itu.
Namun berkat kekompakan manajemen FIFGROUP bersama dealer dan cabang, dan kemampuan bernegosiasi pimpinan serta dukungan dan semangat dari Astra International dan Astra Honda Motor sebagai “orang tua” dan “kakak tertua”, serta empati seluruh karyawan, FIFGROUP akhhirnya terus bertahan dan berkibar hingga kini.
CEO FIFGROUP Suhartono membenarkan bahwa perjalanan FIFGROUP selama seperempat abad tidaklah mulus dan mudah, banyak kesulitan dan tantangan dihadapi. Pada saat krisis moneter pada 1998, FIFGROUP sempat mendekati kebangkrutan dan terkubur hidup-hidup (halaman 92). “Namun dengan semangat (passion) para karyawan membuat Perusahaan menjadi pemenang,” ujar Suhartono.
Nah sejumlah fakta itulah yang bisa ditemukan dalam buku bertajuk “Saksi Mata”, yang menceritakan kesuksesan FIFGROUP dalam memberdayakan masyarakat. Buku ‘Saksi Mata merupakan buku yang ditulis oleh tim Gramedia Majalah’. Buku ini berisi cerita sukses FIF Group, anak perusahaan Astra International Tbk dalam membangun perusahaan sejak dari nol dan melakukan pemberdayaan masyarakat.
Buku ini diluncurkan sekaligus memperingati ulang tahun perak FIF Group berkiprah di industri jasa pembiayaan kendaraan di Indonesia. “Mendirikan perusahaan itu pekerjaan sepele, tapi mempertahankan dan membesarkan perusahaan hingga bertahan 25 tahun seperti FIF Group, pekerjaan yang luar biasa,” kata CEO Kompas Gramedia Group, Agung Adiprasetyo saat memberi sambutan pendek pendek di acara peluncuran buku berjudul ‘Saksi Mata’ di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Agung menggarisbawahi, dalam perusahaan yang hebat terdapat tim yang solid dan kuat. “Kata tim itu kata yang sederhana, tapi maknanya luar biasa. Saya tahu persis yang namanya di dalam sebuah teamwork itu tidak ada superman, tapi super team,” ujarnya.
Dalam membangun perusahaan menjadi usaha yang unggul, lanjut Agung, harus ada kultur juara. Lalu harus ada juga achievement atau kultur pencapaian, keinginan mencapai yang lebih baik lagi. Kultur lainnya yang juga penting adalah moving forward. “Karena itu, musuh sejati adalah kita sendiri,” tandasnya.
Ia menilai, penerbitan buku yang mengisahkan perjalanan panjang sebuah perusahaan sebagai hal yang baik. “Penerbitan buku semacam ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Akumulasi pengalaman manajemen yang terdapat dalam buku ini bisa ditularkan ke karyawan. Pengalaman buruk di masa lalu tak perlu diulangi. Terima kasih sudah mempercayakan kepada tim Gramedia untuk menulis buku ini,” pungkasnya.Windarto