Bank IBK dan Krakatau Posco Kerjasama Penyaluran Kredit Senilai USD10 Juta

Jakarta Review, Jakarta – Krakatau POSCO (PT. KRAKATAU POSCO) (CEO Kim Kwang Moo, selanjutnya disebut PT. KP) dan Bank IBK Indonesia (CEO Cha Jae Young, selanjutnya disebut IBKI) menjalin kerjasama dalam rangka memperkuat ekosistem baja di Indonesia.
Bertempat di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta PT. KP dan IBKI menandatangani perjanjian kerjasama peluncuran program “Growth Together Partnership Loan Program for Steel Industries” pada tanggal 8 Juni.
Sesuai dengan perjanjian kerjasama PT. KP akan menempatkan deposit ke IBKI, dengan dana tersebut IBKI memberikan kredit bunga rendah ke perusahaan-perusahaan mitra PT. KP. Sebagai contoh pertama peluncuran program growth together partnership di luar Korea, dengan deposit yang ditempatkan oleh PT. KP, IBK Indonesia berkomitmen memberikan kredit sampai dengan 10 juta USD.
Objek dari program ini adalah mitra supplier dan buyer yang terbaik, baik mitra perusahaan Korea maupun perusahaan lokal Indonesia yang menjalin kerjasama dan direkomendasikan PT. KP. Sesuai dengan perjanjian ini, IBKI memberikan kredit terhadap perusahaan yang telah direkomendasikan oleh PT. KP. IBKI memberikan berbagai keunggulan antara lain keringanan bunga sampai dengan 4% untuk pinjaman rupiah, maksimal 3% untuk pinjaman USD, keringanan 50% untuk biaya provisi, rate khusus untuk FX, keringanan 50% biaya remittance, peniadaan biaya manajemen rekening DPK, dan lain-lain.
IBKI menentukan limit dan tingkat bunga masing-masing perusahaan melalui analisa kredit sesuai dengan standar analisa internal IBKI.
Hadir dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama ini Park Soo Deok, Minister Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia; Lee Kang Hyeon, Presiden Direktur Asosiasi Korea untuk Indonesia; Yan Sibarang Trandiele, Direktur Kementerian Perindustrian Indonesia, dan 10 perusahaan mitra PT. KP lainnya.
KP merupakan badan usaha gabungan antara POSCO dan BUMN Krakatau Steel Indonesia. Pada tahun 2010 perusahaan membangun pabrik baja terintegrasi di Cilegon, Indonesia dan memproduksi serta menjual 1,5 juta ton baja panas dan 1,5 juta ton pelat berat per tahun. Meskipun menghadapi masa-masa sulit karena pandemi Covid19, perusahaan mencatatkan laba operasional lebih dari 700 USD selama periode 2021-2022, menjadikan perusahaan ini sebagai contoh investasi yang sukses untuk sektor pabrik baja luar negeri.
Sebagai anak perusahaan IBK Korea di Indonesia, dalam kurun waktu yang singkat yaitu 3 tahun sejak berdiri, IBKI telah berhasil melakukan turn around profitabilitas yaitu dengan mencatatkan laba bersih sebesar 103,5 miliar rupiah (9 miliar korean won) di tahun 2022. Laba bersih untuk posisi triwulan pertama 2023 ini dibukukan sebesar 55,8 miliar rupiah (5 miliar korean won) naik 75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kim Gwang-moo, Direktur PT. KP mengatakan, “Growth Together Partnership Loan Program for Steel Industries ini merupakan program pertumbuhan bersama tidak hanya untuk PT. KP tetapi juga untuk mitra, pemasok, dan pelanggan ekosistem baja Indonesia. Sebagai contoh, penerapan dana ESG baja yang telah dilakukan di Korea, ini diterapkan juga di Indonesia sesuai dengan karakteristik lokal.”
IBKI-CEO Cha Jae Young menambahkan, “Mengingat growth together partnership hari ini merupakan kesepakatan pertama yang ditandatangani oleh IBK di luar negeri, diharapkan dapat menjadi peluang untuk memperkuat ekosistem industri baja yang menjadi pondasi seluruh industri di Indonesia dan kami akan berusaha mengembangkan perjanjian penandatanganan dengan lebih banyak perusahaan besar lagi. Kami juga akan mencoba mengembalikan banyak manfaat kepada UKM di sektor-sektor lain.
Park Soo Deok, Minister Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia mengatakan,“ Penandatanganan growth together agreement antara PT. KP dan IBKI merupakan contoh praktik “gotong royong” di Indonesia dan “Sang Boo Sang Jo” di Korea. Saya senang bahwa acara yang bermakna diadakan pada peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Korea-Indonesia dan saya berharap kerja sama timbal balik seperti demikian akan bertambah banyak di kemudian hari.
Yan Sibarang Tandiele, Direktur Kementerian Perindustrian Indonesia, mengatakan, “Ini adalah contoh inovatif yang membuka cakrawala baru bagi pasar keuangan Indonesia.” Ia juga menambahkan, “Pemerintah Indonesia akan secara aktif mendukung agar best practice ini dapat disebarluaskan tidak hanya ke industri baja tetapi juga ke industri lainnya.”
Salah seorang pejabat dari Pusat Kerjasama Keuangan Misi ASEAN, Duta Besar Lee Jang-geun mengatakan, “Growth Together Partnership Loan Program PT. KP-IBKI ini merupakan contoh kerjasama keuangan segitiga antara perusahaan besar, UKM, lembaga keuangan di 10 negara ASEAN. Kami berencana untuk secara aktif menyebarkan model kerjasama bisnis seperti ini ke negara-negara ASEAN melalui seminar internasional yang diselenggarakan oleh kantor perwakilan di masa mendatang.”
Selain itu, Edward, Direktur PT Steel Pipe Industry of Indonesia, klien perusahaan PT. KP Indonesia, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, “Dukungan finansial untuk pembelian produk baja merupakan strategi inovatif yang dapat menjadi salah satu pendorong dalam memilih pemasok baja.” katanya. “Saya harap kita akan terus berkembang bersama PT. KP.”
Jeon Jeon-gon, Direktur PT Kostec Prima Baja, subkontraktor PT. KP, mengatakan, “Program ini membantu UKM dengan kesulitan keuangan dengan suku bunga lebih rendah dari suku bunga pasar merupakan ide yang revolusioner, dan itu adalah harapan besar bagi perusahaan. Ini adalah contoh yang baik dari kegiatan corporate citizen yang dibidik oleh PT. KP.”
KP berencana untuk terus memperkuat kegiatannya di luar industri baja untuk menciptakan nilai-nilai untuk hidup berdampingan dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat, melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan.