Damri Luncurkan Minibus Rute Depok-Halim dan Soetta
Jakarta Review, Depok – Warga Kota Depok kini bisa menikmati fasilitas baru dari Damri yakni Bus Damri Jabodetabek Airport Connexion (JA Connexion). Armada tersebut diluncurkan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna ditandai dengan Flag Off, Jumat (26/1).
Direktur Utama Perum DAMRI Setya N. Milatia Moemin mengatakan kendaraan transportasi massal tersebut terdiri dari dua rute yang beroperasi sejak pukul 04:00 sampai dengan pukul 22.30 WIB.
“Bus akan melayani tiap satu jam sekali. Sekarang baru ada lima unit untuk masing-masing rute. Depok dipilih karena pergerakan masyarakat yang mengarah ke Jakarta atau menuju bandara cukup tinggi namun kendaraan massalnya belum banyak tersedia. Dengan tarif Rp 30.000 untuk rute DMall menuju Bandara Halim Perdanakusuma melayani sampai pukul 20.00 WIB dan Rp 45.000 untuk rute DMall menuju Bandara Soekarno Hatta melayani hingga pukul 22.30 WIB,” papar Setya di sela sela kegiatan launching JA Connexion.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna yang hadir dalam peluncuran tersebut optimistis masyarakat Depok akan memanfaatkan layanan angkutan massal ini.
“Bus ini menjadi angkutan warga Depok yang hendak menuju bandara. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas karena mendorong peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal untuk menuju bandara,” kata Pradi.
Layanan ini merupakan sebuah terobosan karena pemberangkatannya dari sebuah mal yakni DMall, di mana para pengguna armada ini akan dimanjakan dengan fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Ditambah dengan armada bus yang aman, nyaman serta tarif yang terjangkau sesuai Standar Pelayanan Minimal Kementerian Perhubungan.
“Dalam pengoperasiannya, layanan Bus JA Connexion ini akan dilakukan evaluasi secara berkala dan terus dilakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka peningkatan layanan khususnya pada warga Kota Depok yang menuju ke bandara,” pungkas Pradi.
Sumber: Suara Pembaruan
