RUPS Bank MAS (MASB) Angkat Hendrik Tanojo Jadi Komisaris Utama

Jakarta Review, Jakarta – PT Bank Multi Arta Sentosa Tbk atau Bank MAS (MASB) mengangkat Hendrik Tanojo sebagai Komisaris Utama menggantikan posisi Juwita Ekawati Winoto yang selanjutnya menjabat sebagai Komisaris.
Keputusan ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Kamis (8/6/2023).
Hendrik Tanojo memiliki 20 tahun pengalaman berkarier di industri perbankan dengan jabatan sebagai Direktur Utama di PT Bank Ekonomi Raharja, serta berpengalaman di industri lainnya.
Selain itu, Hendrik juga menjabat sebagai direktur utama di PT Gawi Makmur Kalimantan dan sebelumnya dia berpengalaman sebagai komisaris di beberapa perusahaan.
Berikut susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru:
Dewan Komisaris :
- Komisaris Utama : Hendrik Tanojo
- Komisaris : Juwita Ekawati Winoto
- Komisaris Independen : Tommy Mukdani
- Komisaris Independen : Nancy Herawati
Direksi :
- Direktur Utama : Danny Hartono
- Direktur : Budi Afandi Winoto
- Direktur : Fely Retnowati
- Direktur : Iwan Yuda Pramudhi
- Direktur : Haryati Lawidjaja
- Direktur : Rahmat Bagas Santoso.
Dari sisi kinerja, Bank MAS membukukan peningkatan laba sebesar 43,19% atau mencapai Rp304,60 miliar pada 2022 yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 21,85%.
Sepanjang tahun lalu, terdapat penukaran 160.834.263 waran senilai Rp562,92 miliar, sehingga Bank MAS telah memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun, dengan mencatatkan modal inti sebesar Rp3,39 triliun pada akhir 2022.
Penyaluran kredit perseroan tumbuh 12,05%, yaitu menjadi Rp8,83 triliun di 2022 dibanding Rp7,88 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara NPL net pada 2022 tetap terjaga pada kisaran 1,05% dan NPL gross sebesar 3,09%.
Hingga akhir 2022, aset Bank MAS telah mencapai Rp21,27 triliun dengan dana simpanan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp17,50 triliun. Kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 28,52% di atas level yang dipersyaratkan oleh regulator. Sedangkan untuk Rasio ROE mencapai 10,84%, ROA 1,86%, serta BOPO sebesar 69,60%.
Pada 2023, perseroan akan melanjutkan inovasi pengembangan digital banking untuk produk pinjaman dan simpanan, serta meningkatkan penyaluran kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik.
Perseroan juga akan membuka beberapa kantor cabang baru tahun ini sebagai upaya untuk bertumbuh secara hybrid, baik melalui digital banking maupun kantor cabang.