Biem Triani Benyamin: Legislator Pusat Pemerhati Budaya Lokal
Gagal dalam Pemilihan Anggota DPD periode kedua dan dalam Pilgub DKI tahun 2012 lalu, tak membuat Biem Benyamin merasa kapok berpolitik. Melalui Partai Gerindra, anak ketiga dari tokoh Betawi legendaris Benyamin Sueb ini kini didapuk menjadi anggota Komisi XI DPR. Pemilik Jaringan Radio Etnikom ini pun berancang-ancang meramaikan Pilgub DKI yang akan datang.
Jakarta Review – Acara Kongres Budaya Betawi tahun 2003 lalu memberikan pembelajaran berharga bagi sosok Biem Benyamin. Kala itu bersama beberapa tokoh masyarakat Betawi, Bang Biem begitu ia biasa dipanggil menjadi salah satu inisiator meminta perhatian kepada pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus kepada Masyarakat Betawi yang merupakan penduduk asli yang mendiami Ibukota Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Selama ini demi menopang pembangunan Jakarta, orang Betawi sudah rela berkorban karena tergusur dari rumahnya. Jadi wajar kalau kita tuntut kepada pemerintah agar memberikan perhatian kepada mereka, ujar Biem yang mengaku sempat dipanggil oleh Badan Intelejen Negara (BIN) ketika menggelar acara tersebut.
Tiga belas tahun kemudian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, beberapa bulan lalu, akhirnya menghasilkan Perda Pelestarian Budaya Betawi. Sebuah beleid yang sudah lama ditunggu kehadirannya karena menghargai orang Betawi dan budaya Betawi menjadi tuan di daerahnya sendiri. Kini, terbayar sudah cita-cita perjuangan Biem menghelat acara Kongres Budaya Betawi tersebut. Saya merasa perjuangan saya bersama teman-teman tiga belas tahun lalu menjadi enggak sia-sia, ungkap Biem berkisah.
Merasa mendapat pengalaman berpolitik dalam penyelenggaraan Kongres Budaya Betawi tahun 2004, Biem mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2004-2009 mewakili Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Biem pun terpilih menjadi salah satu senator dari tiga senator lainnya yang mewakili Jakarta.
Tampaknya pengalaman di DPD makin mengasah kepercayaan diri sosok Biem Benyamin dalam berpolitik. Prestasinya pun cukup membanggakan. Kala itu, Biem dipercaya menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rencana Perubahan Undang-Undang Nomor. 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia. Setahun kemudian pada tahun 2005, secara khusus Biem melakukan perjuangan judicial review agar calon perseorangan diberikan kesempatan melaju dalam pemilihan kepala daerah. Ini dilakukannya karena keinginannya untuk bisa maju dalam pemilihan kepala daerah melalui jalur independen.
Hasilnya kini dapat dirasakan bersama yaitu dibolehkannya calon independen dalam pemilihan kepala daerah, kenang Biem bangga.
Lepas dari anggota DPD, pada ajang pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, Bang Biem tak mau ketinggalan dan ikut meramaikan ajang tersebut melalui jalur independen berpasangan dengan ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri.
Gagal di ajang tersebut, pada tahun pemilihan 2014 lalu, Ayah empat anak ini ikut ajang pemilihan anggota legislatif dengan menjadi caleg daerah pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri) mewakili Partai Gerindra. Berbeda dengan ajang Pilgub yang terdahulu, kali ini Biem berhasil masuk ke Senayan menjadi anggota Komisi XI DPR RI mewakili Partai berlambang Burung Garuda tersebut.
Saya melihat Gerindra punya platform yang bagus dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan, kemudian Gerindra juga berkomitmen penuh untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Dan ini adalah pertama kalinya saya masuk partai politik, dan mudah-mudahan Gerindra jadi partai saya yang terakhir. tutur anak ketiga dari lima bersaudara ini.
Tak berhenti disitu, Biem kini berancang-ancang turut meramaikan ajang Pilkada DKI tahun 2017 mendatang. Diminta sejumlah Tokoh Betawi Condet untuk maju pada pilkada dua tahun mendatang, pria kelahiran Jakarta 13 Maret 1964 silam ini menyatakan siap memenuhi aspirasi tokoh Betawi dan warga asli Jakarta tersebut.
“Saya sebagai anggota legislatif yang merupakan wakil rakyat, ya Insya Allah siap jika rakyat yang meminta,” katanya.
Permintaan tersebut lanjutnya, harus diaspirasi. Permintaan warga asli Jakarta yang ingin orang Betawi jadi gubernur dan menginginkan perubahan di Ibukota, tidak boleh diabaikan. Meski paham prosesnya tak mudah, ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia DKI Jakarta ini, tak lupa memberikan apresiasi kepada aspirasi yang menginginkan dirinya untuk kembali maju pada Pilgub mendatang.
“Kita tunggu saja prosesnya dan kita serahkan saja ke Allah SWT. Apapun kendaraannya, partai atau non partai (independen), kalau Allah yang menginginkan, maka Insya Allah saya akan menang, ungkapnya.
Pejuang Pengembangan Budaya Lokal
Sebelum terjun ke dunia politik, aktif memperjuangkan budaya Betawi. Dia termasuk ke dalam para penggagas Kongres Rakyat Betawi (KRB) yang diikuti oleh seluruh ormas Badan Musyawarah Betawi yang salah satu tujuannya adalah agar bagaimana undang-undang mengakomodir budaya Betawi.
Biem memang dikenal sebagai budayawan yang mewarisi nilai-nilai budaya mendiang ayahnya. Benyamin Sueb, adalah tauladan yang menjadi sumber referensi Biem dalam merawat dan memajukan budaya Betawi, di tengah gencarnya budaya asing yang terus-menerus menggerus budaya lokal.
Selain dikenal sebagai seniman dan anggota DPR RI, Biem juga merupakan seorang pengusaha sukses yang mengelola BENS Radio sebagai radionya orang Betawi. Sukses mengembangkan Bens Radio, Biem lalu membangun Etnikom network sebuah Jaringan Media Etnik Indonesia, yang konsisten mengembangkan bisnis media berbasiskan etnik yang mengangkat keragaman budaya Indonesia. Kini Etnikom telah memiliki 13 jaringan radio di wilayah Jawa dan Sumatera yang konsisten mengusung etnik dan budaya lokal sebagai aset atas kemajemukan bangsa.
Sebagai sebuah konsep baru, tentu awalnya agak susah mengembangkan Etnikom ke beberapa daerah. Ketika siaran di Palembang kita pake bahasa Palembang pendengar merasa aneh awalnya tapi lama-lama mereka bisa terima. Jadi selain kerjasama program dan iklan dengan Bens Radio, masing-masing radio di jaringan Etnikom pasti punya ciri khas tersendiri yang disesuaikan dengan lokasinya, papar vokalis tambahan Grup Band Biang Kerok ini. (Win)