Kedokteran adalah cita-cita yang sudah diimpikan seorang Dr.Hj.Siti Warniyanti Nasution. M Biomed AAM sejak sekolah dasar (SD). Dan itu mengandung sebuah tujuan yang mulia.
Jakarta Review – Setelah lulus dari fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, dokter yang biasa dipanggil Neneng ini melanjutkan pendidikan ke Master Anti Aging Medicine di Universitas Udayana. Dari sinilah ia memulai karirnya sambil membantu banyak orang. Karena profesi yang ia pilih sekarang ini memang belum banyak di Indonesia, namun sangat dibutuhkan.
Dikenal sebagai salah satu dokter Anti Aging di Indonesia menjadikan Dr.Neneng mempunyai tanggung jawab besar untuk memperjuangkan tujuannya dalam profesi ini. Belum banyak masyarakat Indonesia yang tahu dan mengerti pentingnya penanganan Anti Aging sejak dini.
Seperti yang diketahui, dimulai dari usia 30 tahun sudah mulai terjadi penurunan kadar hormone. Disitulah peranan perawatan Anti Aging diperlukan. Dan Dr. Neneng memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 Anti Aging Medicine di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali. Karena tempat inilah satu-satunya yang menyediakan program pendidikan Anti Aging di dunia sejak tahun 2007. Dokter yang tetap awet muda ini ingin sekali memperkenalkan teknologi medis terbaru tersebut kepada dunia dan masyarakat betapa perlunya memperjuangkan sebuah kehidupan dimulai dari kesehatan diri sendiri.
Pengobatan Anti Aging sangat membantu orang-orang yang berusia di atas 30 tahun agar tetap produktif, tetap sehat walaupun sudah mengalami penurunan kadar hormone dengan cara hormone therapy dan pola makan yang baik. ujar Dr. Neneng.
Selain bekerja di Rumah Sakit Restu Ibu, Padang – Sumatra Barat, Dr. Neneng juga bertanggung jawab atas salah satu klinik yang berada di daerah Tangerang Selatan. Dokter yang mempunyai hobi traveling ini sangat bersahaja dan memperlakukan pasiennya dengan sangat bijaksana, sangat menyayangi pasien layaknya saudara sendiri.
Konsep Anti Aging sebenarnya adalah mengatur agar kehidupan seseorang pada masa tua menjadi lebih baik, tidak cepat sakit dan tidak cepat tua. Oleh karena itu, Dr. Neneng mencoba mengedukasi peran anti aging ini bagi kehidupan, dimulai dari lingkungan terdekat yaitu rekan-rekan kedokterannya. Karena, beliau mempunyai rencana dengan teman-teman seprofesi untuk membuat sebuah symposium berkelanjutan yang ditujukan untuk beberapa mahasiswa kedokteran dan lulusan baru kedokteran.
Anti Aging terdiri dari beberapa unsur antara lain genetik, gizi, olahraga dan estetik atau kecantikan. Karena pengobatan yang masih dikategorikan berbiaya tinggi, maka selama ini yang sudah menjadi pasien dan menjalani pengobatan ini hanya orang-orang tertentu yaitu masyarakat menengah ke atas. Harapan Dr. Neneng terhadap bidangnya ini kedepannya adalah bukan merupakan sesuatu yang mahal dan bisa dilakukan atau dijalani oleh semua orang di semua kalangan. (Ukey)