Jully Tjindrawan: Robotik Rencana Tuhan Buat Saya
Jakarta Review – Jully Tjindrawan, lebih kurang sembilan tahun sudah menekuni dunia robot yang umumnya dekat dengan laki-laki. Namun, perempuan kelahiran Jakarta, 10 September 1971 ini bertekad terjun langsung dalam pengembangan sains dan teknologi khususnya robotika untuk anak-anak Indonesia mulai usia tiga sampai 15 tahun.
Kemauan keras dan kegigihan usaha yang dilakukan wanita yang akrab disapa Jully ini membuahkan hasil dengan berdirinya lembaga kursus sains robotika di bawah bendera PT Robotic Explorer. Padahal, awalnya ia tak pernah membayangkan bakal menggeluti usaha di bidang robotik. Ibu dari tiga orang anak itu bahkan tidak akrab dengan berbagai perangkat elektronik maupun teknologi, apalagi robot.
Dulu saya enggak tau sama sekali mengenai elektronik dan saya enggak suka dengan komputer maupun gadget, apalagi robot. Akhirnya saya belajar lagi dari nol, membaca dan mencari tau mengenai apa itu elektronik dan khususnya robot. ucap alumnus Fresno State University, California, Amerika Serikat.
Terbiasa membaca satu buku satu hari dari kecil dan dididik bisnis oleh orangtuanya, perlahan tapi pasti Jully fokus mempelajari seluk beluk robot untuk anak-anak. Berbagai literatur dilahapnya, hingga ia melihat peluang besar dalam bisnis robotika. Akhirnya, ia pun berinisiatif mengenalkan materi tentang robot ke berbagai sekolah. Jully berharap, para siswa tertarik dan terpacu untuk belajar di bidang yang masih tergolong awam di Indonesia ini.
Gimana menjalankan usaha yang enggak kita tau sama sekali, yang tau aja belum tentu bisa menjalankan apalagi ini yang gak tau. Tapi setelah saya jalankan pelan-pelan, sampai menawarkan proposal ke sekolah-sekolah. Akhirnya saya melihat ada potensi besar dalam bisnis robotik ini. Selain itu bermanfaat untuk pengembangan pendidikan anak-anak Indonesia. Jadi saya pikir robotik adalah rencana Tuhan buat saya, ujar perempuan mengerjakan tugas akhir kuliahnya dengan tulis tangan.
Seiring perjalanan waktu dari tahun ke tahun, sekolah yang menjadi mitra Robotic Explorer terus bertambah. Bukan hanya sekolah nasional yang bersedia bekerja sama. Sejumlah sekolah bertaraf internasional di Jakarta pun menjadi rekanan Robotic Explorer. Jully pun diganjar berbagai penghargaan dari MURI diantaranya adalah Rumah Robot Pertama di Indonesia, Workshop Robotik Dengan Peserta Terbanyak, Robot Pertama yang Menggunakan Hasil Kerajinan dan Budaya Tanah Air Indonesia, dan Lukisan Terpanjang oleh Anak-anak Berkebutuhan Khusus dengan Bantuan Robot.
Latar belakang keluarganya yang berbisnis tekstil membuat Jully sangat dekat dengan kedua orangtuanya, terutama sang ayah yang menggemblengnya dalam dunia bisnis. Perempuan yang menghabiskan masa kecilnya di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini senang dengan kegiatan riset dan suka mengunjungi panti asuhan yang sudah menjadi kebiasaan sejak usianya masih 12 tahun. Jully mengatakan, walaupun keluarganya sederhana, orangtuanya mengajarkan anak-anaknya penuh disiplin, dan berupaya menghargai orang lain.
Bayangkan saja, jika di rumah ada makanan enak atau katakanlah ada sebuah jeruk, lalu ada orang bertamu ke rumah. Maka makanan yang enak atau buah jeruk itu diberikan kepada tamu. Karena menurut Papi, tamu harus dihargai sehingga disajikan makanan terbaik yang ada, tandas istri dari Welri Lesmana ini.
Semua kebiasaan positif yang dilakukan dari kecil itu membuat Jully selalu ingat pada orang lain yang tidak mampu dan butuh pertolongan. Hal itulah yang ia tanamkan pada ketiga anaknya, hal utama yang ia ajarkan adalah jangan berat tangan dan harus punya kemauan, kedua harus punya karakter.
Selepas Sekolah Menengah Atas (SMA) Jully mencari sendiri tempat kuliahnya, ia pun melanjutkan studinya ke Fresno State University, Amerika Serikat, pada tahun 1990. Ingin memperdalam bidang finance dan marketing, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di National University, San Diego, Amerika Serikat, tahun 1993 dan memperoleh gelar masternya pada tahun 1995.
Pulang ke Indonesia, Jully membantu usaha ayahnya di bidang tekstil di Jakarta. Dia mempraktikkan ilmunya di bidang finance dan marketing. Sejalan dengan itu, Jully pun sibuk memikirkan kegiatan yang bisa membantu orang banyak. Dia pun membuka pre-school pada 2002, dan tahun 2004 membuka lembaga kursus Bahasa Inggris dengan nama Kings Kids.
Pre-school dan kursus bahasa Inggris tersebut saat ini diserahkan kepada orang kepercayaannya. Sementara Jully fokus di Robotik Explorer. Tapi setelah ini saya ingin dekat dengan anak-anak, mereka adalah investasi terbesar saya. But i thing they know, mereka taulah saya ngapain. Anak saya yang nomor dua aja yang suka robotik, anak pertama sukanya musik, yang nomor tiga perempuan sudah buat baju., ucap mantan President Lions Club ini. (gus)